Mohon tunggu...
fikri syah
fikri syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menari Dengan Literasi

Pemerhati Ekonomi, Penulis, Penikmat Makanan Lezat dan Pembelajar Ilmu Pemberdayaan Diri. Mantan Pegawai Bank dan Finance. Saat ini sedang menuntut ilmu di Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Menyukai seni musik dan sulap, khusus untuk sulap saya menyukai ilusi dan kecepatan tangan. Menulis bagi saya untuk meningkatkan sebuah kesadaran dalam berkehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Mati Penasaran, Teror Pocong Pinjol Part III

15 Juli 2024   23:21 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:38 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, berani banget," saut Adam

Mereka berempat melihat Kang Asep sedang melakukan ritual yang mereka tidak pahami, dengan duduk sila yang Kang Asep sedang lakukan. Cukup lama mereka memperhatikan, lalu tiba-tiba....

"Eh, guys, kalian nyium nggak sih? Kok, kaya bau busuk ya?" ucap Roby.

"Iya bener, baunya busuk banget ini," saut Fikri.

"Jangan-jangan...." ucap Roby sambil menatap mereka.

"Waduh, gimana ini, pasti itu pocong ada di sekitar kita," ucap Fikri sambil gemetar ketakutan.

Lalu Adam berusaha mengucapkan sesuatu dengan nada berat.

"Guys, maaf, tadi bau kentut gue, habis makan jengkol banyak, kiriman nenek gue," ucap Adam dengan malu-malu.

"Beuh, sue, gue udah merinding, taunya bau kentut elu, Dam," ucap Budi.

"Hehehe, maaf, Bud."

"Gila, kentutnya Adam bisa nyaingin baunya setan," nyindir Fikri sambil tertawa halus diikuti tawa dari Budi dan Roby.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun