Mohon tunggu...
Fikri Putra Sudrajat
Fikri Putra Sudrajat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ku Ucapkan Terima Kasih Atas Perjuanganmu Ayah

10 Januari 2024   12:05 Diperbarui: 10 Januari 2024   12:37 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di suatu sekolah terdapat seorang anak yang sangat pendiam, yang bernama malik. Di SMA ini malik selalu di bully temannya.

Ketik berada di sekolah pada jam istirahat sekolah.

Pauzan : aaah panas banget..

Tegar : jangan napas dekat aku, bau.

Pauzan : berisik,dasar ga berguna.

Tegar : ngomong-ngomong itu bukannya rokok aku ?

Pauzan : heh ternyata punya loe ya, nih gue balikin (sambil melempar rokok itu ke ihfad)

Tegar : (sambil menatap dengan marah ) apa sih mau loh?

Pauzan : loe nantangin gue berantem? Gak ingat ama yang terjadi sama mata lu? Hah!

Tegar : (terdiam sambil memegang matanya)

Pauzan : heh mau sampai kapan lu berdiri disitu.

Malik : meong meong

Pauzan : haha bagus bagus sudah mulai menurut. Kemarilah....

Malik : meong meong ( sambil mendekati ihfad)

Pauzan : sekar ang gaya Pikachu ( sambil menendang kepala malik)

Malik : picha picha.

Pauzan dan tegar : hahahahahaha(ketawa jahat)

Tegar : sekarang lihat aku gomu gomu no pistol ( sambil menonjok perut malik)

Malik : pikaaaachu(kemudian pingsan)

Pauzan : ternyata pukulan mu masih hebat yah. Tapi masih hebat aku sih hahahaha

Tegar : iyah bbbos.

Hari itu pun berlalu dengan sendirinya, dan malik pun pulang kerumah nya yang kumuh.

Malik : assalamualaikum ?

Faza : waalaikum salam. (sambil menengok kearah malik) malik kamu kenapa kok wajah kamu lebam?

Malik : ngga apa kok pah Cuma jatuh aja ( sambil masuk ke kamar nya)

Faza : maaalik cepat keluar mie nya sudah siap.

Malik : (keluar dari kamar ) hhmmm. Sudah kubilang pakai telur kan! (sambil membentak papanya)

            Makannya tubuh aku kerempeng terus jadinya. ( sambil memakan ) ah nggak enak

Faza : (diam sambil makan saja).

Malik : pah , aku boleh pindah sekolah gak?

Faza : pindah sekolah?

Malik : iyah. Disini anak -- anak nya pintar semua. Jadi biar raport ku bagus mening pindah aja deh

Faza : anakku papah sudah susah payah mencari rumah disini sendirian. Nggak ada tempat lain yang harga sewanya semurah ini. Kalau pindah nanti kamu jadi susah ketemu dengan teman.

Malik : ( sambil membentak) orang sendirinya mau pokus belajar, apa hubungan nya dengan teman?

Faza : kkamu kenapa?

Malik : aku marah ke papa, emang salahku kita nggak punya uang? ( sambil memukul meja) papa emang nya bisa memberikan apa ke aku?

Malik :( pergi ke kasurnya ) maaf pah sebenarnya aku in i di bully.

Faza : (berkata dalam hati) aku ini memang sampah.

Malam pun akhirnya berakhir . Keesokan harinya...

Faza : maliik bangun sudah pagi ( sambil menggoyangkan tubuh malik )

Malik : iyah iyaaa aku sudah bangun, jam berapa ini?

Faza : udah jam setengah tujuh.

Malik : ah papa kenapa nggak ngebangunin sih , jadi telat nih. (sambil memakai bajunya)

Faza : kenapa nggak mandi ? nanti bau disekolahan.

Malik : nggak apa apa bau juga yang penting gak telat.

Faza : ya sudah, biar papa yang anterin

Malik : iya iyah bawel amat sih. Udah tau kerja sampingan malah bela belain nganterin sekolah. Mending gak usah aja. Kalau nganterin aku nanti malem mau makan apa?

Faza : bener gak apa apa?

Malik : iyyaaaah. (Dadah papah sambil salim ke papah nya)

Faza: iyah dadah, uhuk uhuk ( sambil batuk lalu mengeluarkan darah). Lebih baik anakku tidak tahu hal ini.

Kemudian setelah melihat anaknya pergi sekolah, faza (papah nya malik)mulai bersiap kerja. Dan tibalah faza di tempat pengumpulan kardus.

Faza : halo semua, sehat sehat aja yah kalian.

Para pemungut sampah : oh faza, halo juga, tumben pagi sekali.

Faza : iyah, aku semangat soalnya.( sambil memungut kardus bekas)

Tak jauh dari tempat faza terdapat sebuah warung makan.

ihfad : hey bukankah dia faza, yang sekolahin anaknya ke sekolah swasta?

Alfiana: iyah memang dia.

ihfad : belagu amat dia nyekolahin anaknya ke sekolah swasta, emang nya dia punya dui tapa?

Alfiana : syuuut jangan keras keras, nanti ada yang dengar. Iyah sih memang tapi kan dia masih punya sedikit harta dari peninggalan istrinya.

ihfad : oh gitu yah, emang seberapa kaya sih istrinya itu?

Alfiana : dulu istrinya seorang professor yang termuda di masanya. Jadi wajar aja kal dia punya banyak harta

ihfad : tapi kan nggak mungkin harta nya nggak pernah habis kan?

Alfiana : harta nya memang sudah menipis, hanya sekedar untuk keperluan sehari -- hari saja.

ihfad : haha kasian sekali dia.

Tak lama setelah itu , ada seorang anak yang mencuri dompet ihfad. Dan kemudian anak itu ketahuan oleh ihfad. Dan di kejar oleh nya

ihfad : woooy maling, dasar loe awas kalo ketangkap.

Alfiana : tuhkan jadi apes,gara gara ngomongin orang ( sambil mengejar)

Para pemungut : woooy raka, alfiana dia ada disini sedang sembunyi.

Lalu sang anak pun tertangkap dan di pukuli oleh mereka

ihfad : mampus loh hah ( sambil menonjokinya)

Faza : (datang dan memisahkan nya) sudah sudah, jangan menghakiminya disini. Hey anak kembalikan lah dompetnya.

Anak : baik ini, maaf yah. Aku seenarnya tidak menginginkan hal ini, akan tetapi aku membutuhkan uang ini untuk pendaftaran aku masuk kuliah kedokteran.

ihfad: huuuh dasar pencuri (lalu ihfad pergi)

Faza : emang cukup buat biaya pendaftarannya?

Anak : nggak sih, cuman daripada nggak ada, yang penting aku mengumpulkannya sedikit sedikit.

Faza: orang tua mu kemana?

Anak : orang tua ku bercerai dan aku tinggal bersama nenek ku yang hidupnya serba pas pasan.

Faza : oh kalau memang niat mu begitu, ambillah uang ini.

Anak: wah terima kasih pak. Aku akan mengingat jasa bapa ini ( sambil pergi)

Faza : (terdiam ) apa aku salah atau benar yah memberikan uang itu, sebenarnya uang itu untuk biaya kuliah anak ku. Ah biarlah lagipula anak ku masih mempunyaiku berbeda dengan anak itu .

Kemudian 6 tahun pun berlalu, dan malik bisa bersekolah di universitas karena mengambil beasiswa untuk keluarga miskin.akan tetapi malik masih saja di bully di sekolah nya.

Malik : (sambil bergumam) duh ketemu lagi sama mereka, kenapa dunia ini sangat sempit sih.

Pauzan : woyy ada si Pikachu nih

Tegar: tau nih si Pikachu. Kayaknya dia berani ama bos

Pauzan : whooa berani yah, coba sini Pikachu.

Malik : (menghampiri mereka)

Pauzan : wooooy mana suara pikachunya?

Malik : pipipikachuuu

Tegar : (tertawa) haahahaha, super deh lu Pikachu.

Pauzan : tunjukin jurus baru loh gar.

Tegar : siaaap bos. Kekuaatttaaaaan one punch mannnn.( sambil memukul malik)

Malik : (menahan dengan tangannya)

Tegar: wah bisa menahan yah, coba yang satu ini( sambil menendang kemaluannya)

Malik : ( sambil menghindar)

Tegar: bos kayaknya dia udah terbiasa dipukuli ama kita jadinya dia bisa membaca gerakan kita bos.

Pauzan : awas dasar payah lu. Hehe loe bisa menahan nya yah.

Malik: ppika ppika.

Pauzan : ( langsung menonjok nya )

Malik : (menghindar sekaligus membalasnya) juruus piiikaaachu.

Pauzan : awww sakit kayak digigit semut hehe.

Kemudian datanglah sang papa yang saat itu ingin mengantarkan buku punya anaknya yang tertinggal.

Faza : hoy anak --anak sialan. Malik kamu nggak apa apa? Kau. Bocah sialan kenapa kau memukuli malik? Yaampun pipinya sampai merah.

Tegar : yaampun apaan nih dia panggil bapanya hahahaha.

Pauzan : bapak kita cuman maen game kok

Faza : game? Memukul itu kamu bilang game? Dasar anak sialan

Malik : (malu) papa kubilang hentikan, malu maluin tahu bangsat.

Faza ; (langsung terdiam)

Malik : pauzan tegar maaf yah, pergilah papa.

Setelah kejadian itu hari demi hari pun berlalu, dan faza masih saja bekerja keras untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Kemudian pada suatu hari....

pauzan : hey Pikachu, kemari kau.

Malik : (sambil menuju ihfad) pika pika

Pauzan : (meninju malik) kauuu kemanakan hp aku?

Malik: saya tidak tahu

Tegar : bohong pasti kau yang menjualnya

Malik: saya berani bersumpah

Pauzan : diam kau, beraninya kauuu. (Sambil meninju malik)

Malik : (teesungkur dan kepalanya berdarah)

Tegar : bos gimana ini dia berdarah

Fauzan : kita kabur yuk,tinggalkan saja dia.

Dan malik pun terkapar penuh darah,sampai seorang warga datang dan memanggil ambulance.

Warga: haloo polisi eh maksud saya ambulan tolong kesini disini ada seorang yang terluka.

Petugas : baik segera tapi dimana lokasi anda?

Warga : di di... komplek cahaya hijau no 1

Petugas : baik akan segera kesana.

Petugas pun membawa malik ke rumah sakit dan memanggil oran tua nya yaitu faza.

Faza : permisi itu anak saya.

dokter : oh anda tuan faza. Silahkan

Dokter : anda bukaknkah pria yang menolong saya waktu itu? (sambil bersujud)

Faza : saya ? mungkin kali yah. Bagaimana keadaan nya?

Dokter: anda adalah orang yang memberikan uang kepada saya waktu itu.

Faza : oh iyah benar, kamu sudah besar juga yah. Eh bagaimana anak saya

Dokter : anak anda kekurangan darah.dan harus secepatnya diberikan suplai darah kalau tidak anak anda akan mati. Dan juga suplai darahnya memang sangat banyak.

Faza : ya sudah ambil saja darah aku.

Dokter : tapi kan kalau anda kehabisan darah anda akan meninggal?

Faza : apapun akan saya lakukan demi anak saya.

Dokter : baiklah

Faza : dok tolong jagalah anak saya ketika saya tidak ada.

Dokter : saya memang sudah berencana seperti itu karena bapak sudah berjasa bagi saya

Kemudian dokter pun memulai tranfusi darah nya dan faza pun akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit itu. Dan malik pun tersadar setelah berhari hari

Malik : ada dimana aku? Bukannya ini rumah sakit.

Dokter : ( bangun dari tidurnya) oh sudah bangun yah

Malik : dimana papahku?

Dokter : sebenarnya ayahmu sudah meninggal.

Malik : tidak mungkin papah ku meninggal

Dokter : sebenarnya malik, engkau kekurangan darah dan ayah mu mendonorkan semuah darah nya untukmu

Malik: jadi darah dalam tubuhku ini adalah tubuh papaku. Dasar papah bodoh ( sambil menangis tersedu) (kemudian membesar tangisannya)

Dokter : sudah lah ini memang keputusan ayahmu relakan lah.

Hari itu pun berlalu dan malik diurus oleh sang dokter karena janjinya terhadap faza. Dan fauzan serta tegar akhirnya tertangkap setelah kabur dari kejadian malam itu. Amanat yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah "berhentilah membully orang lain karena kitamempunyai hak yang sama seperti mereka dan janganlah kita memusuhi orang tuamu karena siapa tahu disaat nyawa kalian terancam merekalah yang ada pertama kali untukmu" faza ilzaam ziyadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun