Malik : (menghindar sekaligus membalasnya) juruus piiikaaachu.
Pauzan : awww sakit kayak digigit semut hehe.
Kemudian datanglah sang papa yang saat itu ingin mengantarkan buku punya anaknya yang tertinggal.
Faza : hoy anak --anak sialan. Malik kamu nggak apa apa? Kau. Bocah sialan kenapa kau memukuli malik? Yaampun pipinya sampai merah.
Tegar : yaampun apaan nih dia panggil bapanya hahahaha.
Pauzan : bapak kita cuman maen game kok
Faza : game? Memukul itu kamu bilang game? Dasar anak sialan
Malik : (malu) papa kubilang hentikan, malu maluin tahu bangsat.
Faza ; (langsung terdiam)
Malik : pauzan tegar maaf yah, pergilah papa.
Setelah kejadian itu hari demi hari pun berlalu, dan faza masih saja bekerja keras untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Kemudian pada suatu hari....