Mohon tunggu...
fikrijamil
fikrijamil Mohon Tunggu... Administrasi - Wong Dusun Tinggal di Kampung

Menulis Untuk Menjejak Hidup

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Legenda Ular Raksasa Gludai di Danau Kibekan

7 Juni 2016   14:08 Diperbarui: 7 Juni 2016   14:15 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Kibekan. Dokumen Pribadi

****

Maghrib pun datang menjelang. Pemuda gagah itu telah berada di mesjid dengan melantunkan suara adzan yang terdengar merdu ke seluruh pelosok desa walau pun belum ada yang namanya microphone. Penduduk pun berdatangan sesuai dengan permintaan pemuda itu.

Tua-muda, besar-kecil, anak-anak atau pun sudah dewasa, lelaki-perempuan. Sering sholat atau pun bolong-bolong sholatnya. Semuanya berkumpul.  Sholat maghrib berjamaah pun dilakukan dengan khusuk. Sebagian jamaah yang lain nampak tetap berbisik didalam sholatnya.

Selesai sholat maghrib, sang pemuda itu lalu berdiri....

Seperti biasa... memberikan salam dan membuka pembicaraan... dia mulai bicara...

Saya mau bertanya...? boleh...? ” kata pemuda itu dengan santun.

Boleh...” sahut penduduk dengan serentak.

Apakah kita sebelumnya pernah kebanjiran” sahut pemuda itu.

Tidak..” dijawab oleh penduduk.

Saya tanya lagi... apa penyebabnya...?” kata pemuda yang mulai nampak tidak lagi terlihat lembut itu.

Para penduduk pun tidak ada yang bisa menjawab, semuanya saling berpandangan dan saling melirik bahkan terkesan saling melotot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun