Mohon tunggu...
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama
Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama Mohon Tunggu... -

Fatihatul Insan Kamil Ramadhani Imama (fikri)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya Fikri, Kamu Siapa?

1 Desember 2010   07:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ia hafal nama teman sekelasnya. Ia hafal nama guru - guru. Ia juga hafal jadwal pelajaran tiap harinya. Bahkan ia hafal tugas dan PR yang diberikan guru. Tidak dengan saya. Saya tidak peduli PR. Haha. Padahal ia tidak pernah satu ruangan kelas dengan saya. Saya mulai mencari tahu siapa sebenarnya Mamat. Terdengar seperti acara reality show.

Informasi dan data -maaf terbawa arus, saya sedang skripsi- mengenai Mamat bermacam - macam. Dari yang masuk logika sampai irasional. Ada teman yang bilang kalau Mamat adalah murid SMA 28 namun sudah kena drop out karena narkoba, karena penipuan, karena inilah, karena itulah. Ada yang bilang Mamat adalah orang pshyco. Ada yang bilang Mamat adalah intelejen yang menyamar. Sampai Mamat sudah mati, yang saya lihat hanya arwahnya. Aneh.

Mamat semakin sering nongkrong. Sebenarnya tidak ada masalah dengan itu. Mamat tidak pernah mengganggu. Cuma menurut saya aneh. Mengaku sekelas tapi tidak pernah sekelas. Dan aktivitas menghilang sebelum bel masuk yang membuat semakin aneh. Teman - teman yang sepernongkrongan juga tidak ada yang peduli. Mungkin hanya saya. "Ya udeh kali fik, skut aja, woles, kemek yuk, malem minggu gaur yuk", artinya "ya udah fik, diem aja, santai, makan yuk, eh malem minggu anggur yuk".

***

Saya tidak mengetahui apa maksud Mamat. Saya mempelajari latar belakangnya, lalu rumusan masalah, tujuan, dan sistematika, serta metode -sekali lagi maaf, skripsi memang menyebalkan- kemunculan Mamat di samping sekolah. Buntu. Informasi yang beredar terlalu liar.

Akhirnya saya mencoba mengobrol dengan Mamat. Cita - cita itu terpenuhi di suatu sore.

"Mat, lo udah mau bacut belum?"

"Belum, emang kenapa?"

"Gue mau ngomong ama lo"

"Ya udah ngobrol aja"

"Hmm, gini ya Mat, gue sama sekali ga pengen ganggu privasi lo. Gue tahu lo bukan anak 28, lo kenapa ngaku - ngaku?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun