Mohon tunggu...
Fikri Akbar
Fikri Akbar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Islamisasi Ilmu

5 Maret 2018   00:10 Diperbarui: 5 Maret 2018   01:17 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal ini Walisomgo telah berhasil memasukan nilai-nilai lokal dalam islam yang khas

Keindonesiaan. Kreatifitas Walisongo ini melahirkan gugusan baru bagi nalar islam indonesia

Yang tidak harfiyah menurut islam Arab. Tidak ada Arabisasi dalam penyebaran islam pada

Awal di nusantara. Hal ini tentu berbeda dengan apa yang dilakukan pada masa selanjutnya

(abad ke-17) oleh Abdurrauf Al-Singkili dan Muhammad Yusuf Al-makassari yang lebih corak

Purifikasi dalam pembaharuan islam.

Sejarah ini berulang menjadi kesadaran-kesadaran baru pada era 90-an melakukan kritik

Terhadap model keberagamaan yang bercorak puritan. Kiri islamnya Hasan Hanafi dab gagasan

Pos tradisionalisme islam Muhammad Abid Al-Jabiri, Muhammad Arkoun,Nasr Hamid Abu

Zaed dan Muhammad Syahrur telah menjadi rujukan utama dari kelompok-kelompok islam

Tradisional untuk melakukan kritik nalar islam, sekaligus menjadi tradisi sebagai jembatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun