Mohon tunggu...
Dzulfikar
Dzulfikar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Creator

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cerita Mudik 12 Jam Perjalanan dari Tangsel ke Bandung

7 Juni 2018   23:38 Diperbarui: 7 Juni 2018   23:56 1603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka sudah ketinggalan kereta. Dua orang penumpang seorang bapak dan anak perempuannya. Si Bapak cerita sengaja membeli tiket kereta dari Bandung ke Yogyakarata karena sudah kehabisan tidak mendapatkan tiket kereta dari Jakarta. Dengan menggunakan travel itulah ia berharap bisa mengejar jadwal kereta ke Jogja yang berangkat dari Bandung.

Saat itu juga kondisi saya sudah galau. Antara ingin pulang sama penasaran ingin melanjutkan perjalanan. Pasti penasaran kan kalau ada kemacetan itu apa sebenarnya penyebabnya.

Setelah mobil travel mau memasuki daerah Cikunir, salah seorang penumpang ibu-ibu minta berhenti sesaat karena sudah tak tahan ingin buang air kecil. Untung kami sekeluarga tidak kebelet ingin pipis.

Baca "Sahur on The Road" Berujung Tawuran, Siapa yang Diuntungkan?

Tapi, kedua anak saya sudah mulai rewel karena bosan selama 6 jam menunggu di kendaraan. Apalagi persediaan camilan sudah mulai menipis. Untunglah stok air minum masih cukup banyak.

Karena si sulung terlihat sudah kelaparan, mau tak mau saya terpaksa membeli mi instan seduh. Padahal saat itu saya lagi ketat memberikan mi instan. Untung pedagangnya tidak aji mumpung. Satu cup mi instan dijual Rp 10 ribu. Cukup rasional dalam kondisi yang sudah kelelahan.

Mobil travel benar-benar maju perlahan. Si sopir berusaha untuk bisa menyalip dari bahu jalan. Karena tidak ada pilihan. Semua jalur saat itu benar-benar padat, terkunci, dan tidak ada pilihan untuk putar balik. Jalan keluarnya hanya terus melaju dan keluar di gate paling terdekat.

Restoan Kereta yang nyaman membuat anak saya senang naik kereta (dok.pribadi)
Restoan Kereta yang nyaman membuat anak saya senang naik kereta (dok.pribadi)
Karena sudah kadung memasuki daerah Cikunir, saya memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan apapun risikonya. Alhamdulilillah si sulung sudah tidak rewel lagi setelah perutnya terisi. Sementara adiknya sudah bisa istirahat karena lelah dan mengantuk.

Perjuangan ternyata belum selesai. Kemacetan dari Bekasi baru terurai setelah km 57.

Mau tahu enggak apa penyebab kemacetannya?

Jadi, banyak mobil-mobil yang sembarangan parkir di bahu jalan di sekitar Rest Area terutama di Rest Area 57. Seharusnya saat itu rest area sudah harus ditutup dan tidak boleh menerima kendaran lagi. Akhirnya karena berebut mau masuk rest area, menutup hampir 2 jalur jalan bebas hambatan yang seharusnya lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun