Baca Kisah Kue Nastar yang Habis Sebelum Lebaran Tiba
Petugas kepolisian pun sepertinya kaget dan tidak menyangka jika volume kendaraan pada hari itu benar-benar padat. Kami pun bernafas lega setelah bisa melewati kemacetan. Rasanya itu benar-benar lega seperti orang yang menemukan oase di padang pasir.
Gara-gara pengalaman 12 jam di travel itulah kami sekeluarga tak pernah lagi menggunakan travel meskipun hanya ingin mudik ke Bandung. Bahkan ketika ditawari tumpangan oleh saudara pun saya lebih sering menolak karena benar-benar trauma merasakan kemacetan selama 12 jam.
Itu baru dari Jakarta ke Bandung. Tak bisa dibayangkan bagaimana korban Brexit yang terjebak sampai berhari-hari. Kebetulan salah satu teman kantor saya sempat menceritakan pengalamanya terjebak di Brexit.
Lebih parah dari yang saya alami. Bahkan, pedagang dan masyarakat sekitar benar-benar tak punya perasaan karena menjual minuman dan makanan dengan harga berkali-kali lipat. Sampai-sampai bensin saja dijual dengan harga antara Rp 25 ribu sampai dengan Rp 100 ribu perliter.
Alasan itulah yang berkali-kali menguatkan saya untuk mudik hanya dengan kereta api. Selain harganya tak jauh berbeda, anak-anak lebih nyaman menggunakan kereta api. Mereka juga bisa sekaligus berwisata dengan menggunakan kereta. Tahun kebetulan saya sudah mendapatkan tiket kereta api untuk pulang pergi dari Jakarta ke Bandung selama mudik Lebaran.
Nah, buat Anda yang memang ingin mudik, sebaiknya lebih bijak memilih transportasi yang nyaman terutama jika membawa anak-anak. Jangan sampai merasakan apa yang pernah kami rasakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H