Mohon tunggu...
Fika Fatiha
Fika Fatiha Mohon Tunggu... Lainnya - Beriman, Berilmu, Beramal

Menulis Karena Ga Bisa Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dengan Trikotomi Kendali Ala Filsuf STOA Hidupmu Jadi Lebih Tenang

18 April 2022   15:59 Diperbarui: 2 Mei 2022   20:19 2068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau misalnya kita di bully, kita kayaknya suka banget ya nyalah-nyalahin diri sendiri dengan bilang "Yaudah ah da emang akumah pantes diginiin", abis dari statement ini kamu langsung, nyalahin keadaan, nyalahin orang sekitar, nyalahin orang tua yang ngelahirin kita kayak gini hingga akhirnya kita ada di titik jenuh banget buat hidup. Tapi percayalah, kamu gaboleh nyalahin diri kamu sendiri, nyalahin keadaan atau nyalahin orang sekitar. 

Tndakan orang lain ke kita itu di luar kendali kita. Kamu gabisa ekspektasiin semua orang akan baik ke kamu. Akan selalu ada orang lain yang bikin kita sakit hati karena tindakannya. Contoh yang di alami tadi, itu di semua di luar kendali kita, tindakan orang lain, itu di luar kendali kamu.

"Sakit hati itu karena Kau Nikmati Jika tidak sudah kau abaikan sejak awal" -- Pidi Baiq

  • Masa Lalu

Masa lalu disini tuh ada dua, ada masa lalu yang menyenangkan, ada pula masa lalu yang menyedihkan. Mungkin kita termasuk salah satu orang yang sebellll banget sama masa lalu yang menyedihkan. Kadang kita malu kalo misalnya liat kelakuan kita jaman dulu bikin jijik dan geli. Bayang-bayang masa lalu tersebut akhirnya bikin kita jadi trauma sampe sekarang. 

Masa lalu juga ada yang bikin menyenangkan, liat jaman dulu kalo kita bayangin mungkin pernah ada di titik bahagia banget, kita pernah di hormati orang lain, di cintai oleh lingkungan sekitar, pernah berprestasi dan hal menyenangkan lainnya yang ga kita dapetin di hari sekarang.

Tapi percayalah, kalo hidup kita terus saja terbelenggu dengan masa lalu baik itu yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan, kita jadi lupa sama hari ini, kita menciptakan bayang-bayang itu di otak kita sehingga kita lupa dan ga sadar bahwa kita udah ga hidup di jaman itu, kita hidup ya di detik ini. Masa Lalu itu benar-benar tidak dibawah kendali kita, kita tidak bisa mengubah masa lalu. Masa lalu cukuplah hanya dijadikan kenangan dan motivasi diri, tak perlu harus di jadikan trauma yang semengerikan itu atau tak perlu dijadikan kebanggaan bila masa lalu itu menyenangkan. Hidup, bergerak, dan produktivlah mulai dari detik ini dan hari ini. 

  • Masa Depan

Kita sering kali merisaukan masa depan, ambisius dengan persaingan akan jadi seperti apa kita nantinya. Karena hal tersebut lalu kita merasa khawatir dan takut akan masa depan, kisi-kisi masa depan yang semenakutkan itu akhirnya membuat kita jadi takut kalah bersaing, takut tidak jadi "orang sukses" yang di stigmakan oleh masyarakat. Akibat ketakutan tersebut, akhirnya kita menciptakan dunia masa depan kita sendiri dengan khayalan-khayalan kita pada saat melamun dan menjelang tidur. 

Di dalam khayalan itu kita menciptakan skenario hidup yang luar biasa indahnya, skenario hidup tanpa ada kesakitan apapun, dalam khayalan itu biasanya kita membuat skenario kita menjadi orang yang kaya raya, dianggap ganteng/cantik oleh orang lain, di hormati orang banyak, pintar, berwibawa dll.

Kita membuat skenario tersebut secara berlebihan hingga membuat kita lupa bahwa kita bukan hidup di masa depan yang kita bayang-bayangkan. Ingat, sadarlah, kita tak hidup disana, kita hidup saat ini, detik ini, hari ini. 

Terlalu membayangkan skenario masa depan yang berlebihan akan membuatmu lupa akan hari ini, mungkin kau menarik selimutmu secara terus-terusan, berkhayal secara berlebihan hingga kau lupa bahwa kau hidup di hari ini, maka bergeraklah untuk hari ini, untuk saat ini hidup di detik ini, bukan di khayalan masa depan yang berlebihan. 

Akibat dari kita terlalu larut dalam bayang-bayang skenario masa depan tersebut kita jadi melupakan tubuh kita sendiri di hari ini, kita melupakan keluarga, kita melupakan sodara, kita melupakan orang-orang sekitar kita hingga pada akhirnya lagi-lagi kita membenci diri kita sendiri dan orang lain karena menganggap mereka tidak sesuai dengan apa yang ada dalam ekspektasi bayangan." Masa depan adalah akumulasi dari yang kita lakukan hari ini. Masa depanmu tergantung dari apa yang kamu lakukan hari ini, maka fokus dan bertumbuhlah mulai detik ini agar tidak menyesal di kemudian hari ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun