“ssstttt...ada yang tidak beres di pulau ini Rel...” kataku lirih
“ada apa Jill ? aku takuuuttt...” wajah Arel memerah ketakutan
“sejak semalam aku mendengar suara aneh...seperti langkah kaki yang sedang diseret...dan barusan aku mendengarnya lagi...” jelasku
Arel menutup wajahnya, “jadi itu suara apa Jiiiilll ?”
Belum sempat aku menjawab, tiba-tiba terdengar suara jeritan bersahut-sahutan.
“aaaaaaahhhhh...siapa kaliaaannn ?! jangaaannn...jangaaannn...jangan ganggu kamiiii !!!”
“aaaahhhhh...pergiiii kaliaaannnn !!!”
Aku dan Arel mengintip perlahan. Kami melihat di kejauhan pak Darwis, Edo, Rudi dan Gita sedang dikepung oleh beberapa makhluk seperti manusia namun berupa sangat mengerikan. Wajah mereka hancur berlumuran darah dan nanah. Baunya sangat menusuk hidung. Kaki mereka buntung dengan luka yang menganga. Belatung tampak bergelantungan di sekujur tubuh mereka.
“makhluk apa itu Jill...Oh Tuhan...apa itu bagian dari legenda pulau Berhala yang masih hidup ?”
Aku menggeleng, “aku nggak tau Rel...mungkin saja...”
Mereka berjalan terseret-seret mendekati rombongan teman kami. Dengan liur yang terus menetes mereka mencoba memangsa pak Darwis, Edo, Rudi dan Gita yang tak bisa berkutik.