Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri] Pulau Berhala

27 September 2016   01:42 Diperbarui: 27 September 2016   01:53 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Darwis sibuk menyalakan api unggun. Arel dan Rudi tampak duduk berimpitan di pasir putih. Edo memainkan gitarnya, menyanyikan lagu syahdu versi akustik. Gita dan Oka asik bercanda sambil menikmati secangkir cappucinno panas.

Aku memilih duduk menyendiri di tumpukan batu karang. Sedikit menjauh dari keriuhan mereka. Bagiku, menikmati kesendirian dengan hanya ditemani alam semesta adalah kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Kesempatan ini takkan kusia-siakan.

Mataku berkeliling. Menjelajahi Pulau Berhala dalam pandangan. Setitik cahaya terkadang muncul di antara bukit lalu menghilang. Mungkin bintang jatuh.

Angin yang berhembus terasa semakin kencang. Dingin dan menusuk tulang. Aku sedikit menggigil.

Sreeekkk...sreeekkkk....

Tiba-tiba terdengar suara dari dalam hutan Pulau Berhala yang ada di belakangku. Seperti suara langkah kaki yang diseret.

Aku menoleh. Sepi. Gelap. Dan hanya dedaunan yang bergerak-gerak tertiup angin. Mungkin binatang.

Sreeekkk....sreeekkkkk....sreeekkkkk....hhh...hhhh...

Suara itu kembali terdengar. Malah semakin jelas. Kali ini bukan hanya suara seperti kaki diseret tapi juga suara desah nafas yang berat.

Aku menoleh. Tetap tak terlihat apapun.

Namun bulu kudukku berdiri. Aku merinding. Tengkuk yang sudah kubalut dengan slayer tebal tiba-tiba terasa dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun