Ah ! aku memutuskan untuk bergegas pergi dan bergabung dengan teman-teman lainnya di dekat api unggun.
“mau tau nggak cerita legenda di balik Pulau Berhala ini ?” tanya pak Darwis begitu kami semua berkumpul mengelilingi api unggun
“cerita apa pak Darwis ?” tanya Edo
“iiihhhh...jangan cerita serem yaaa pak...takuutttt...” Arel merajuk
Pak Darwis tergelak, “jadi...mau diceritain nggak nih ?”
“mau mau mauuuu...!” Gita bersemangat
“jadi...dulu Pulau Berhala ini adalah tempat pembuangan penduduk kota yang terkena virus penyakit aneh. Berbahaya dan menular....” pak Darwis memulai bercerita
Arel merapat ke Rudi. Takut.
“kenapa mereka dibuang pak ?” tanya Oka
“karena pada masa itu pemerintah kota ini sudah bangkrut. Tidak ada lagi dana untuk menyediakan obat-obatan. Sementara virus menyebar sangat cepat. Hampir semua penduduk terjangkit. Akhirnya, agar tidak terus meluas, pemerintah membuang mereka yang terjangkit virus ke pulau ini. Mereka dibiarkan mati dengan sendirinya karena virus dan kelaparan...”
“karena tak ada makanan itu lah, mereka saling menyerang satu sama lain...mereka saling memangsa...memakan daging mentah...menggerogoti tulang-tulang...meminum darah segar...dan konon mereka juga memakan tubuhnya sendiri....menggigit tangannya...kakinya hingga putus dan jalannya terseret-seret...”