Mohon tunggu...
Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri] Pulau Berhala

27 September 2016   01:42 Diperbarui: 27 September 2016   01:53 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber:uproxx.com)

Pagi menyambut kami dengan hangat. Langit nampak cerah. Gelombang laut hanya sebatas riak-riak. Burung-burung beterbangan sambil sesekali bersiul. Mentari keluar dari peraduan dengan cantiknya. Sungguh pagi yang indah di pulau Berhala. Menambah semangat untuk bergegas menjelajah hutan menuju air terjun. Sudah terbayang keindahan air terjun itu. Rasa lelah berjalan selama satu jam pasti akan terbayar dengan menikmati jernihnya air terjun pulau Berhala.

“Oke, pagi ini cuaca cukup bersahabat...kalian siap untuk trekking menjelajah hutan ?!” teriak pak Darwis ketika memberikan briefing.

“siaaappp !!!” jawab kami serempak

“kita jalan beriringan ya...jangan sampai lepas...karena ini hutan...akan sangat berbahaya jika sampai tersesat...” nasehat pak Darwis

Kami pun saling bergandengan. Berjalan beriringan.

Trek yang dilalui tak terlalu berat. Namun harus diakui, aura mistis sangat jelas terasa begitu memasuki kawasan hutan. Indahnya pulau Berhala seketika berubah menjadi angker.

Entah kenapa, sejak masuk hutan bulu kudukku tak henti berdiri. Aku juga kerap menangkap sekelebat bayangan. Seperti sosok manusia. Bahkan aku juga merasakan ada puluhan pasang mata yang sedang mengintip kami dari balik pepohonan.

Semakin ke tengah hutan, semakin jelas bayangan itu.

Sreeekkk....sreeeekkkk....

Sontak aku menarik lengan Arel yang kebetulan berada di depanku dan bersembunyi di balik pohon besar. Sementara rombongan teman-teman lainnya tetap berjalan menyusuri hutan.

Arel hendak menjerit namun segera kututup bibirnya dengan telunjukku. Isyarat agar ia diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun