Mohon tunggu...
Fifi Effendi
Fifi Effendi Mohon Tunggu... Pendidikan Sosiologi UNJ 2018

Langit

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketimpangan Sosial PJJ dalam Bingkai Sosiologi

10 Januari 2021   10:40 Diperbarui: 12 Januari 2021   18:51 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Anyon (2011:75) dimana seseorang yang bahkan memiliki pengetahuan dan kemampunan yang baik, tetapi berasal dari keluarga kelas bawah, tetap sulit mendapatkan kesempatan kerja dengan upah yang tinggi, sehingga akan tetap hidup menjadi kelas bawah yang miskin.

Jenis pekerjaan yang memiliki hasil pendapatan kerja yang berbeda juga akhirnya mengklasifikasikan manusia berdasarkan standar ekonomi yang semakin melegitimasi ketimpangan sosial di masyarakat. Menciptakan adanya peringkat sosial di masyarakat yang didasarkan pada jumlah kekayaan seseorang atau suatu keluarga.

Hal ini membuktikan bahwa pendidikan pada pelaksanaannya masih belum mampu memberantas ketidaksetaraan, tapi justru menimbulkan dan melestarikan ketimpangan sosial, sehingga reproduksi ketimpangan sosial di sekolah yang menciptakan legitimasi kekuasaan melahirkan slogan "Yang kaya makin kaya, yang miskin tetap miskin".

Referensi :

Anyon, J., 2011. Marx and education. Taylor & Francis.


Apple, M. and Apple, M.W., 2018. Ideology and curriculum. Routledge.


Illich, Ivan, 1971 Deschooling Society. New York: Harper&Row.

Leonard, P. and McLaren, P. eds., 2002. Paulo Freire: A critical encounter. Routledge.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun