Mohon tunggu...
Fierman Much
Fierman Much Mohon Tunggu... -

seorang pria biasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dua Kejanggalan Paling Mendasar dari Kasus Kopi Vietnam

13 Februari 2016   23:42 Diperbarui: 15 Februari 2016   12:18 2768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

kasus kopi ini, semakin kesini semakin aneh… semakin banyak kejanggalan yang terungkap…  kalo mau di list buaaaanyakkk banget keanehan di kasus ini… tapi saya hanya menyoroti dua hal yang paling mendasar saja…

kejanggalan yang paling utama dan sangat mendasar itu ada dua kalo menurut saya, yaitu: hasil otopsi dan sample kopi. sample kopi ini kapan sih di ambilnya? 1 hari kemudian? dua hari kemudian? kalo dari berita yang beredar sepertinya ini sample kopi baru di ambil 2 hari kemudian. kenapa saya tanya begitu?

1. kalo ini sample kopi di ambil keesokan hari, atau malah beberapa hari kemudian, yakin? selama itu kopi "diamankan" oleh pihak cafe. itu kopi bener2 di jaga? gak ada yang manipulasi? lalu, apakah itu kopi selama "diamankan" ada rekaman CCTVnya juga? sebagai bukti bahwa itu kopi nggak dimanipulasi?

2. kemarin lusa baru aja dapet penjelasan dari salah seorang kaskuser, ternyata... ada sebuah penelitian yang meneliti jika sianida di masukkan kedalam minuman apa yang akan terjadi jika sianida di diemin selama beberapa lama,ternyata itu sianida akan menguap dalam dua hari... dan setelah dua hari kadar sianida menjadi 0%. dalam hal ini samplenya ada beberapa macam salah satu di antaranya adalah KOPI dan berikut penelitiannya: http://jat.oxfordjournals.org/content/25/4/228.full.pdf 

saya copas langsung postingan dari salah satu member dikaskus yang menjelaskan soal ini:

============

Original Posted By fei2x â–º

Harus baca laporan & caption figure 8. Intinya, sianida dicampur dalam beberapa tube berisi Coca Cola, orange juice, sake, kopi, susu & air tanpa menutup wadahnya dan dibiarkan terbuka pada suhu 25°C. Pada waktu tertentu, campuran di tube ditest & diukur memakai Konig method. Hasil pengukuran dikonversi menjadi berapa persen sisa kandungan sianida di dalam wadah. Di bar pertama, kadar sianida hampir 100% hasil pengukuran tepat setelah sianida dicampur ke minuman. Bar kedua, kadar sianida turun di bawah 80% 1 jam sehabis mencampur sianida ke minuman. Bar ketiga, kandungan sianida yang tersisa di bawah 60% 6 jam setelah mencampur sianida ke minuman. Bar keempat, konsentrasi sianida hampir mencapai 0% 2 hari setelah sianida dicampur minuman.

Kalau memang staf labfor polisi menemukan konsentrasi sianida di sampel kopi sebesar 15gr/l di hari (misalnya) kedua, berarti jumlah itu cuma +/- 20% dari jumlah sianida yang dituang kedalam kopi pada hari pertama. Kesimpulannya laporan salah, staf labfor tidak kompeten, sampel terkontaminasi atau hasil test direkayasa.

===========

yang kedua soal hasil otopsi, ini ternyata otopsi baru dilakukan SETELAH korban di formalin...

bahkan KM sendiri mengakui bahwa : "Yang lebih parah lagi dia sudah diformalin untuk diawetkan. Jadi yang terbaik, otopsi sebelum formalin, tapi masih dapat bukti," kata Krishna.

source: http://megapolitan.kompas.com/read/2016/01/19/14085541/Ini.Penyebab.Beberapa.Organ.Tubuh.Mirna.Tak.Mengandung.Sianida yakin?

dengan kondisi udah di formalin 2 HARI sebelom otopsi, apakah itu bukti otopsi masih valid? dan anehnya lagi itu sianida cuman di temuin di lambung? padahal kalo dari yang saya baca. ini sianida efeknya itu sistemik, jadi pasti gak cuman ada di lambung. tapi... lagi2 kalo otopsinya udah di formalin dan udah lebih 2 HARI. apa bener itu hasil otopsi bisa di pertanggung jawabkan? belom lagi tubuh manusia saat meninggal secara alami juga menghasilkan sianida… jadi? yakin? itu hasil otopsinya akurat?

kenapa saya bilang dua hal ini yang paling mendasar? pertama... dua hal ini kan? yang mendasari bahwa mirna itu di racun sianida? hingga akhirnya menetapkan jessica sebagai tersangka? kalooo... nggak di temukan sianida di lambung dan di kopi mirna? kira - kira kemana penyelidikan akan berlangsung? jadi? siapa sebetulnya pembunuh mirna? 

 

========

oh iya, buat yang penasaran pengen baca ikutan diskusi (pro dan kontra) soal kasus ini bisa ikut nimbrung di salah satu thread kaskus, banyak penadapat2 menarik yang bisa di ambil di beberapa thread disana, beberapa diantaranya :

semakin dibaca... makin nyadar kalo banyak keanehan yang ada di kasus ini :
http://www.kaskus.co.id/thread/56ac73a396bde60c4a8b4569/de-baka-jessica-wongso-tidak-bersalah/125

di thread ini juga banyak yang ngebahas :
http://www.kaskus.co.id/thread/56b57d2ea09a39871a8b456f/hotman-paris--jessica-kemungkinan-bisa-bebas-di-pengadilan-hani-itu-saksi-kunci/48

dan berikut saya copas beberapa pernyataan dari kaskuser yang menarik :

========

 

Original Posted By fei2x â–º

Salah besar.

Pertama, sianida adalah zat yang mudah terurai dan menguap. Sangat sulit mendeteksi kasus keracunan sianida kalau tidak langsung diperiksa hari itu juga setelah korban terpapar zat itu. Sampel air liur, residu sianida di bibir, dalam mulut, hidung, darah dan urine harus secepat mungkin diambil untuk diperiksa lebih lanjut karena penelitian menunjukkan bahwa kadar sianida di sampel darah berkurang sampai 79% dalam autopsi yang dilakukan sehari sesudah korban terpapar zat itu. Juga ada kemungkinan sianida yang ditemukan sewaktu autopsi adalah racun yang memang dikeluarkan oleh proses pembusukan mayat. Hal terakhir ini juga dikatakan oleh Dokter Forensik Ferryal Basbeth ("Perlu diperhatikan juga bahwa mayat memang menghasilkan sianida. Jadi kalau menetapkan pembunuhan karena menemukan sianida di lambung, itu kurang akurat. Polisi juga perlu mengambil sampel dari air liur, kantong empedu, dan urin, apakah ada sianida di situ," kata Ferryal kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/1).)

Assistant professor of criminal justice Chi-Chung (Jorn) Yu:
"Unless cyanide is found at the time of death on the mouth or nose, elevated cyanide concentration can only be found for up to two days under current toxicological testing."
"Due to the relatively short half-life of cyanide—from minutes to hours depending on the matrix—toxicological detection of cyanide to confirm cyanide poisoning may only be feasible within the first few hours following exposure."
"Moreover, the volatility and reactivity of cyanide leaves direct measurements highly susceptible to errors introduced during the sample collection and separation step."
"Cyanide levels in blood samples taken at autopsy the next day have been reported to decrease by approximately 79 percent. Postmortem formation of cyanide may also occur and complicate the interpretation of cyanide results."
"Therefore, the presence of cyanide becomes less feasible when the detection window is passed or the victims' body has been damaged by fire or advanced decomposition."
http://www.shsu.edu/~pin_www/T@S/2012/cyanideresearch.html

Kedua, Polisi mengindikasikan bahwa kemungkinan tipe sianida di kopi adalah HCN. HCN atau Hydrogen Cyanide adalah zat berbahaya yang berbentuk cairan di bawah suhu 25.6°C dan akan berubah menjadi gas di atas suhu 25.6°C. Lokasi meja cafe Olivier di mana Jessica, Mirna & Hani duduk berada di outdoor, terpapar suhu Jakarta yang panas (pasti lebih dari 25.6°C). Jika memang benar Jessica membawa HCN dalam bentuk cairan tanpa menjaga suhu tetap di bawah 25.6°C, maka sewaktu menuang sianida, zat itu akan berubah menjadi gas dan terhirup sendiri dan menyebabkan Jessica sendiri yang menjadi korban. Memakai KCN atau NaCN lebih masuk akal karena bentuknya kristal seperti gula pasir sehingga lebih mudah untuk dibawa dalam wadah tertutup.

Ketiga, Jepang mengadakan penelitian tentang sianida yang berfokus di sampai berapa lama zat sianida dapat bertahan jika dilarutkan ke dalam minuman seperti Coca Cola, orange juice, sake, kopi, susu & air. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa konsentrasi sianida berkurang secara cepat di semua minuman yang sudah dicampur sianida. Figure 8 (di link laporan pdf) menunjukan bahwa konsentrasi sianida di minuman hampir 0, dua hari setelah zat itu dicampur ke dalam minuman. http://jat.oxfordjournals.org/content/25/4/228.full.pdf

Pertanyaannya adalah jam berapa staf cafe Olivier mengamankan kopi yang diminum Mirna? Bagaimana staf cafe menyimpan kopi? Apakah di wadah tertutup & di simpan di lemari pendingin (karena penguapan sianida bisa sebagian dicegah dengan menaruh sampel di tempat kedap udara dan di suhu di bawah 25.6°C)? Berapa lama sampel kopi berada di cafe sebelum dibawa oleh polisi? Bagaimana cara polisi membawa sampel kopi (apakah di wadah tertutup & ditaruh di cooler)? Kapan sampel kopi mulai diperiksa oleh staf laboratorium? Apakah sampel kopi yang di laboratorium diamankan di wadah tertutup dan terjaga suhunya di bawah 25.6°C? Apakah peralatan laboratorium steril? Apakah sampel kopi tidak terkontaminasi zat lain (misalnya terpapar oleh asap rokok yang bisa menjadi compaund aman bernama thiocyanate yang sebagian bisa terurai menjadi sianida)? Satu hal lagi yang pernah dikatakan Dokter Ferryal Basbeth di ILC 7 April 2015 bahwa standar laboratorium polisi tidak bagus dan tidak terakreditasi (beliau yang meng-audit ISO rumah sakit, laboratoruim & puskesmas).

Kesimpulan: Hasil tes lab polisi tidak bisa dipertanggung jawabkan karena jendela waktu untuk mendeteksi sianida yang terkandung dalam kopi dan tubuh korban telah lama lewat.

Bacaan tambahan:
http://cyanidepoisoning.blogspot.co.id/2004/10/autopsy-finding.html
http://chemsee.com/poison-detection/poison-detection-resources/cyanide-poisoning/
http://www.forensicpathologyonline.com/e-book/poisons
Toxicology of Cyanides and Cyanogens: Experimental, Applied and Clinical Aspects by Allan H. Hall, Gary E. Isom & Gary A. Rockwood
Spitz and Fisher's Medicolegal Investigation of Death: Guidelines for the Application of Pathology to Crime Investigation by Werner U. Spitz & Daniel J. Spitz
========

Original Posted By pasiolo84 â–º

konon..kopi mirna mengandung konsentrasi Cn satu sendok makan per liter atau 15gr per liter atau 15 mg per cc..
Jika kopi M berukuran satu gelas air mineral(250ml) maka kandungan Cn di kopi M sejumlah 3.75 gr atau seperempat sendok makan atau 3/4 sendok teh
btw berapa konsentrasi sianida ditubuh mirna?

LD-Lo for KCN in humans is 2.857 mg/kg
142.85 mg untuk berat badan 50kg
(3750mg/142.85 mg = 26.25 ) 3750 mg per 250 ml larutan kopi M bisa buat bunuh 26 orang dengan bb 50kg
atau
546 ppm = 546 mg/liter can kill a human within 10 min
kopi M asumsi 15g/liter sianida maka dosis racun M>>>>15,000 mg/546 mg = 27.47 kali dosis diatas
CMIIW

Busyet dah, baru bangun pagi lihat tablet malah ditanyain ama si agan..
Konsetrasi (ppm)
= 3,75 gr / 250 ml
= 3750 mg / 0,25 L
= 15.000
Konsentrasinya 15.000 ppm.
Bener kagak sih gan

iya..konsentrasinya 15k ppm...ada case Cn bunuh orang dlm 10 min pada konsentrasi 546ppm..lah ini dosis M kalo bener 15g/l berarti 27.47 kalilipatnya..ga aneh kalo netes dikulit rasa kebas kebakar,tapi aneh kalo nyicip dilidah,lidahnya ga bengkak..
==========

Original Posted By Vandenreich07 â–º
Beberapa hal aneh yg menurut gua harus diliat lebih dlm itu antara lain gini

1. di Klinik GI, Mirna dikatakan dokter tidak ada tanda2 keracunan(kt baru global ke tanda keracunan jgn dikhususkan ke Sianida) pas di RS abdi waluyo Mirna meninggal. Tp ini debatable ya, bs jg kl cc nya sedikit dokter g bs lihat tanda keracunanya, itu terbukti bahwa mirna masih bs bertahan hidup hingga 45 menit sampe RS abdi waluyo.

2. ini agak bertentangan sm no 1. Kenyataan 15gr/ltr menandakan bahwa Sianida nya terlalu byk utk segelas kopi. Dan kl kita hubungkan effect sianida (google aja ya) yg bs bunuh dlm waktu 5 menit agak kontradiktif dgn kenyataan korban meninggal hingga 45 menit dr RS abdi waluyo. Ini debatable jg. Artinya BISA SAJA SETELAH MERACUNIN MIRNA PELAKU MEMBUANG BARANG BUKTI KE DALAM KOPI. artinya ada jeda disini dimana setelah kopi diminum, si pelaku membuang alat bukti ke dalam kopi, bisa yg nyicip, bs yg ada disekitar situ, bs jg dimasukkan pas Kopi telah diamankan oleh pemilik kafe.

3. Soal barang bukti Celana ( dgn melihat polisi sudah mengamankan baju tas n seluruh hal yg dipakai jessica pas ketemuan di cafe + mengamankan pembantu n kembali mengeledah rumah jessica) asumsi ane ada 2, pertama polisi jg sebenernya udah tau bahwa bukti celana itu tidak signifikan krn hasil pemeriksaan dokter n barang2 jessica semuanya clear atau bisa jadi ini taktiknya polisi bahwa celananya gak ketemu padahal sudah ada ditemuin n disimpen pembokat makanya pembantu diamanin utk pegangan di pengadilan.

4. Masalah CCTV gak mau spekulasi karena belum liat langsung, berita yg beredar hanya sebatas "diduga", jd masing2 bs mengiring opini tp dr bukti polisi ampe skrg butuh bermimggu2 utk menelusuri n mendalami ampe ada reka ulang 2 versi bisa saya asumsikan bahwa polisi sendiri belum begitu yakin bahwa bukti cctv ini bakal kuat di pengadilan. Apalagi namanya Hukum mah g perlu semua pendapat pakar n etc. Tapi perlu bukti asli.

5. Masalah Jessica yg bs lolos Lie detector, lolos tes psikolog, lolos hypnoterapi, n tampang dia yg masih tenang. Ane no comment
==========

Original Posted By panning â–º

eh tapi bentar2... barusan gw penasaran googling2 lagi kapan mirna meninggal, kok di bilangnya korban meninggal pukul 22.00 ya? itu berarti kurang lebih 5.5 jam setelah kejadian?

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang wanita bernama Mirna Salihin meninggal dunia seusai menyeruput es kopi Vietnam di sebuah restoran di West Mall, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Korban berinisial WMS (27) meninggal pukul 22.00 pada 6 Januari lalu," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno, Jumat (8/1/2016).

 

nah lho? kopi dengan kandungan sianida setinggi itu bisa bertahan 5.5 jam? dan mereka yang di rumah sakit nggak tau kl korban keracunan? gw anggep nggak tau karena di awal dokter gak langsung bilang korban keracunan kan? ini dianggep keracunan setelah ada hasil otopsi kan?
========

Original Posted By fei2x â–º

Kalau sudah lewat 4 hari, tidak mungkin ada sisa konsentrasi sianida di kopi terutama kalau sampel ditaruh di wadah yang terbuka, karena sianida terurai dan menguap dengan cepat. Ini sudah dibuktikan oleh ilmuwan, pakar toxicology & dokter forensik di seluruh dunia.

Satu hal lagi, ayah Mirna bilang kalau dia sempat memberi pernapasan buatan ke Mirna sewaktu dia tiba di rumah sakit. Kenapa dia tidak merasakan effect dari sianida? Kalau benar Mirna keracunan sianida melalui kopi yang diminum, seharusnya ada residu di sekitar mulutnya, terlebih jika kadar sianida sangat besar, seharusnya ayah Mirna bisa ikut keracunan.
========

Original Posted By fei2x â–º

Semustinya dari awal memakai yang dinamakan double blind test untuk menganalisa sampel yang diambil waktu mengautopsi Mirna. Sampel dikirim ke 2 laboratorium untuk dianalisa. Apabila hasil dari kedua tempat ini berlainan, maka pasti terdapat kesalahan di kedua laboratorium seperti sampel terkontaminsai, peralatan yang tidak steril, human error, dll. Kesalahan ini harus ditemukan dan diperbaiki, setelah itu sampel dianalisa lagi sehingga membuahkan hasil yang sama. Hal ini perlu dilakukan terutama kalau diketahui bahwa standar laboratorium forensik polisi tidak memenuhi standar dan tidak terakreditasi.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fadlizontor/kematian-mirna-bawelnya-ayah-mirna-dan-dugaan-korban-persaingan-bisnis_56b55290569373f51037e023
===========

Original Posted By 07U â–º

gimana caranya balikin sianida yang 0% ke 15gr/liter?
reverse engineeringnya gimana gan?
===========

Original Posted By fei2x â–º

Kalau sianida dari 0% ke 15gr/l artinya laporan salah, staf labfor tidak kompeten/human error, sampel terkontaminasi/tertukar, atau rekayasa. Jumlah sebesar itu tidak mungkin didapatkan kalau tidak ditambahkan sendiri dengan pure cyanide atau mencampur zat-zat kimia yang lain memakai proses yang kompleks. Butuh zat kimia lain untuk membuat sianida seperti sodium ferrocyanide dan sodium carbonate. Tapi proses ini berbahaya dan membutuhkan skill dan pengetahuan yang luas tentang kimia.
===========

Original Posted By fei2x â–º
Seharusnya autopsi untuk menemukan penyebab kematian mendadak harus dilakukan secara menyeluruh. Jaringan otak, spinal fluid, jantung, paru-paru, liver, dll harus juga diperiksa. Kalau sudah mayat sudah diawetkan dengan formalin atau embalming fluid, sudah pasti telah terkontaminasi. Idealnya, mayat harus diautopsi ASAP setelah kematian atau disimpan di pendingin dulu untuk mencegah proses pembusukan. Aku sudah jelaskan sebelumnya kalau dalam proses pembusukan, mayat bisa mengeluarkan zat-zat/gas kira-kira sebanyak 400 jenis compounds.
===========

Original Posted By pasiolo84 â–º

 

Itulah yg membuat ane semakin ragu, dan melihat ada nya "cacat" dalam mengungkap kasus pembunuhan M ini.
Pada hari kematian korban, ayah korban sudah mengetahui klo anaknya mati tidak wajar. Akan tetapi, dengan adanya dugaan seperti itu, knp jenazah tetap diformalin ?

Di artikel yg ane baca ada disebutkan :
"Pengawetan jenazah dapat dilakukan langsung kepada kematian wajar, akan tetapi pada kematian tidak wajar pengawetan jenazah baru boleh dilakukan setelah pemeriksaan jenazah atau otopsi selesai dilakukan.
Di Indonesia, tidak menganut sistem koroner atau medical examiner yg bertugas memilah kasus kematian wajar dan tidak wajar maka tugas memilah kasus seringkali justru pada embalmer yg menjadi orang pertama yg memeriksa jenazah. Embalmer di Indonesia yg secara sengaja maupun tidak melakukan pengawetan pada kasus kematian tidak wajar sebelum dilakukan otopsi, dapat menyebabkan terjadinya kesulitan penyidikan karena adanya bukti2 tindak pidana yg hilang atau berubah dan karenanya dapat dikenakan sanksi pidana penghilangan benda bukti berdasarkan pasal 233 KUHP."

Klo korban sudah diformalin, sebenarnya dari awal tidak ada keinginan untuk mencari tahu sebab kematian kan sebenarnya ? Atau dengan kata lain, keluarga korban sudah ikhlas.
Tp dikemudian hari setelah adanya pertemuan KM dan ayah korban maka dilakukan otopsi terhadap korban.

Dari artikel yg pernah ane baca jg :
Dokter Ahli Forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof dr Agus Purwadianto. Dalam kesaksiannya, Agus mengatakan, dampak hukum dari penyuntikan formalin, jika ada masalah yang muncul sebagai buntut dari penyuntikan formalin, maka yang paling bertanggung jawab adalah orang yang menyuntikan formalin. Karena, penyuntikan formalin, seperti diatur dalam Undang Undang Praktek Kedokteran merupakan kompetensi dokter forensik, namun karena keterbatasan jumlah dokter forensik di Indonesia, maka penyuntikan dapat dilakukan dokter umum atau spesialis yang memiliki keahlian penyuntikan formalin.

Berarti semakin banyak yg diseret2 dalam kasus pembunuhan M ini.

Dari hasil otopsi juga disebutkan klo korban diduga keracunan sianida karena ditemukan nya kerusakan pada lambung korban yg diduga disebabkan zat korosif, dalam hal ini sianida.

Di artekel yg ane baca jg disebutkan :
Spesimen atau bahan dari pemeriksaan toksikologi forensik pada umumnya adalah spesimen biologi seperti : cairan biologis (darah, urin, air ludah), jaringan biologis atau organ tubuh.

Pada jenazah (organ)
Organ-organ dikelompokan berdasarkan urutan kontaknya racun pada organ tubuh yang menggambarkan saat racun mulai masuk tubuh, diserap, dan didistribusikan ke seluruh tubuh hingga akhirnya diekskresikan dari dalam tubuh. Untuk itu, bahan pemeriksaan dikelompokan menjadi 3 stasiun yaitu :

· Stasiun I

Organ traktus digestivus berupa lambung, sebagian usus besar dan usus halus beserta isinya. Lambung dibuka diatas mulut stoples. Cium bau lambung, karena bau racun atau pelarutnya dalam lambung masih dapat dikenal terutama untuk racun dengan bau spesifik.

· Stasiun II

Organ lain seperti hati, paru, jantung, limpa, otak maupun pankreas diambil dalam jumlah secukupnya. Beberapa literatur menyarankan untuk hati dan otak masing-masing 500 gr, paru masing-masing setengah bagian terutama untuk racun dengan ekskresi melalui paru.

· Stasiun III

Organ traktus urogenitalis berupa ginjal kiri dan kanan, kandung kencing beserta isinya. 2

Pada korban keracunan yang sempat dilakukan perawatan namun meninggal, selain bahan seperti pada jenazah diatas, dikumpulkan pula bahan seperti pada korban hidup.

Apakah cuman dengan yg didapet di lambung sudah cukup kuat untuk visum et repertum nya ?

Dari situ bergerak ke pemeriksaan kopi, dan ditemukan 15 miligram/cc. Yg bagi ane susah untuk diterima berdasarkan efek yg disebabkan pada korban.
Jd terkesan "dipaksakan" menurut ane. Sianida dalam kopi harus ada.

Karena itu, skrg penyidikan hanya berkutat untuk membuktikan "J" melakukan menuang racun ke kopi, plus gerak gerik yg mencurigakan.
===========

Original Posted By gun2016 â–º

Coba bandingkan 2 artikel (berita) ini, mana yg anda percaya???

Pertama (kata KM) lengakpnya : http://m.news.viva.co.id/news/read/724967-polda--sianida-cuma-singgah-di-lambung-mirna

Dalam pemeriksaan kopi dan hasil autopsi yang dilakukan pihak kepolisian, memang ditemukan kerusakan di lambung Mirna akibat sianida, tetapi tidak ditemukan di empedu, hati dan urine.

"Lukanya di lambung, lambungnya itu kena zat korosif. Yang diperiksa hati, empedu, lambung dan urine. Tapi hati, urine dan empedu tidak mengandung sianida," katanya.

Dia pun menjelaskan, alasan mengapa hanya lambung yang terdeteksi mengandung sianida, sedangkan hati, empedu dan urine tidak.

"Kalau kena lambung belum sempat disalurkan ke bagian lain sudah mati. Kalau mati kan metabolisme tubuh setop, yang lebih parah lagi, dia sudah diformalin untuk diawetkan. Kemarin, saya ditegor sama Puslabfor kenapa diautopsi tapi diformalin, itu sudah bagus mau autopsi. Keluarga kan sebelumnya tidak mau setelah diformalin baru orangtua mau. Jadi yang terbaik autopsi sebelum formalin tapi masih dapat bukti. Saya lihat ditemukan kandungan sianida di lambung itu," ungkapnya.

Tambahan (sumber) : "Korban meninggal pukul 22.00 pada 6 Januari lalu," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno, Jumat (8/1/2016).

Kedua (Kata PROF DR TJANDRA YOGA ADITAMA ) sumber lengkap

Sementara itu, sianida lain dalam bentuk natrium dan kalium sianida berbentuk padat atau kristal yang higroskopis. Sianida mudah diserap oleh tubuh, baik melalui saluran cerna, saluran pernapasan maupun lewat kulit. Begitu masuk dalam tubuh maka sianida akan beredar ke berbagai alat tubuh, utamanya ke hati, paru, darah, dan otak. Sekitar 80% sianida yang masuk dalam tubuh akan di metabolisme menjadi tiosianat di hati, dan bisa dikeluarkan melalui urine.

Bila sianida masuk melalui sistem pencernaan maka kadar tertinggi adalah di hati. Keracunan Sianida berakibat buruk pada sistem kardiovaskular, termasuk peningkatan resistensi vaskuler dan tekanan darah di dalam otak, sistem pernapasan dan sistem susunan saraf pusat. Sistem endokrin biasanya terganggu pada keracunan kronik sianida.

Kopi masuk ke tubuh mirna (yg diduga mengandung sianida) tentunya melalui salauran pencernaan (mulut, esophagus, lambung, usus kecil-penyerapan, hati........)
1. Hasil polisi : cuma ada di lambung bersarang sianida. Hati (alat filter racun), emepedu dan urine tidak ada sianida, cuma ada kafein. (berita lain mengatakan ada kafein tidak ada sianida pada hati, empedu dan urine)
2. Profesor : melalui saluran pencernaan kandungan paling tinggi di hati.

============

masih banyak banget sih yang menarik musti baca halaman demi halaman… kl saya copas semua bisa - bisa puanjanggg banget… ini saya copas hanya dari halaman - halaman belakang aja.... ini aja udah panjang banget…

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun