Mohon tunggu...
Fierman Much
Fierman Much Mohon Tunggu... -

seorang pria biasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dua Kejanggalan Paling Mendasar dari Kasus Kopi Vietnam

13 Februari 2016   23:42 Diperbarui: 15 Februari 2016   12:18 2768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

eh tapi bentar2... barusan gw penasaran googling2 lagi kapan mirna meninggal, kok di bilangnya korban meninggal pukul 22.00 ya? itu berarti kurang lebih 5.5 jam setelah kejadian?

Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang wanita bernama Mirna Salihin meninggal dunia seusai menyeruput es kopi Vietnam di sebuah restoran di West Mall, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Korban berinisial WMS (27) meninggal pukul 22.00 pada 6 Januari lalu," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno, Jumat (8/1/2016).

 

nah lho? kopi dengan kandungan sianida setinggi itu bisa bertahan 5.5 jam? dan mereka yang di rumah sakit nggak tau kl korban keracunan? gw anggep nggak tau karena di awal dokter gak langsung bilang korban keracunan kan? ini dianggep keracunan setelah ada hasil otopsi kan?
========

Original Posted By fei2x â–º

Kalau sudah lewat 4 hari, tidak mungkin ada sisa konsentrasi sianida di kopi terutama kalau sampel ditaruh di wadah yang terbuka, karena sianida terurai dan menguap dengan cepat. Ini sudah dibuktikan oleh ilmuwan, pakar toxicology & dokter forensik di seluruh dunia.

Satu hal lagi, ayah Mirna bilang kalau dia sempat memberi pernapasan buatan ke Mirna sewaktu dia tiba di rumah sakit. Kenapa dia tidak merasakan effect dari sianida? Kalau benar Mirna keracunan sianida melalui kopi yang diminum, seharusnya ada residu di sekitar mulutnya, terlebih jika kadar sianida sangat besar, seharusnya ayah Mirna bisa ikut keracunan.
========

Original Posted By fei2x â–º

Semustinya dari awal memakai yang dinamakan double blind test untuk menganalisa sampel yang diambil waktu mengautopsi Mirna. Sampel dikirim ke 2 laboratorium untuk dianalisa. Apabila hasil dari kedua tempat ini berlainan, maka pasti terdapat kesalahan di kedua laboratorium seperti sampel terkontaminsai, peralatan yang tidak steril, human error, dll. Kesalahan ini harus ditemukan dan diperbaiki, setelah itu sampel dianalisa lagi sehingga membuahkan hasil yang sama. Hal ini perlu dilakukan terutama kalau diketahui bahwa standar laboratorium forensik polisi tidak memenuhi standar dan tidak terakreditasi.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fadlizontor/kematian-mirna-bawelnya-ayah-mirna-dan-dugaan-korban-persaingan-bisnis_56b55290569373f51037e023
===========

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun