“Omeletnya kurang lembut dan rasanya kelebihan garam dikit” Zaki mencicipi omeletnya,hmmm betul juga apa yang dikatakan Bunda.
***
Hari minggu pagi, baik tua dan muda berduyun-duyun pergi ke lapangan bola. Untuk menyaksikan kompetisi memasak anak-anak. Apalagi di sana disediakan banyak hiburan seperti musik patrol,yang pemainnya juga anak-anak.
Zaki,Amir dan kontestan lainnya sedari tadi sudah sibuk mempersiapkan masakan. Tema lomba masak kali ini adalah membuat bekal sekolah.
Berulang kali Amir melirik licik ke arah Zaki yang tenang memasak. Dia dan Badrun yakin Zaki akan kalah setelah tak memiliki kotaknya. Ia tersenyum penuh kemenangan.
“Lima menit lagi lomba masak selesai” kata salah satu Dewan juri.
Zaki meletakkan daun selada dan tempura bunga kol crispi disamping omelet jamur yang dia gulung.”Selesai! Ia bahagia menatap Bento-nya.
“Kau pasti kalah Zaki! Ejek Amir,tanganya mendorong tubuh Zaki keras,membuat Zaki sedikit terhuyun. Zaki diam saja tak meladeni. Telinganya fokus mendengarkan juri.
“Pemenangnya adalah….Zaki!!” suara tepuk tangan riuh membahana.
“Zaaakiiiiii……tak mungkin,bagaimana bisa?” tanya Amir lemas.Ia melempar kotak milik Zaki yang dibawanya. Zaki terperanjat! Ia seperti mengenal kotak itu.
“Hei….itu milik nenekku!Aku mencarinya kemana-mana,kenapa bisa ada ditanganmu?” Seru Zaki,tangannya mencengkeram kerah baju Amir.