Mohon tunggu...
Fibi Rimadani
Fibi Rimadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga

Gemar dengan dunia kesehatan dan kecantikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Etika dalam Kesehatan Digital dan Kecerdasan Buatan

9 Januari 2025   04:10 Diperbarui: 9 Januari 2025   04:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kesehatan Digital dan AI (Sumber: https://id.pngtree.com/free-backgrounds-photos/ai-kesehatan)

Menurut WHO, keadilan dalam kesehatan berarti semua orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Artinya, tidak boleh ada orang yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan karena alasan tertentu, seperti keterbatasan biaya atau tinggal di daerah terpencil.

Whitehead menjelaskan bahwa tujuan keadilan dalam kesehatan bukan untuk membuat semua orang sama sehatnya, tapi untuk menghilangkan hal-hal yang membuat orang tidak bisa sehat.

Prinsip Non-Maleficence dan Beneficence

Beneficence adalah prinsip dasar dalam etika yang menekankan pentingnya berbuat baik pada orang lain. Dalam konteks kesehatan, prinsip ini mewajibkan tenaga medis untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi pasien, baik dalam bentuk tindakan pengobatan, pencegahan penyakit, atau dukungan emosional. Prinsip ini menjadi landasan bagi pengambilan keputusan dalam dunia medis, namun penerapannya tidak
selalu mudah karena seringkali melibatkan pertimbangan yang mendalam.

Sedangkan prinsip non-maleficence, yaitu melarang tindakan yang membahayakan atau memperburuk keadaan pasien.  Prinsip non-maleficence atau "tidak membahayakan" adalah konsep penting dalam dunia medis, terutama saat menghadapi situasi sulit seperti penyakit parah atau terminal. Prinsip ini menjadi dasar dalam pengambilan keputusan apakah harus melanjutkan atau menghentikan suatu perawatan. Intinya, setiap tenaga medis harus selalu menimbang baik buruknya suatu tindakan sebelum melakukannya.

Risiko dan Tantangan Teknologi dalam Kesehatan Digital dan AI

a. Keamanan dan Privasi Data Pasien


Salah satu tantangan terbesar dalam penerapan AI di bidang medis adalah keamanan dan privasi data pasien. Data medis yang digunakan dalam pengembangan model AI sering kali mencakup informasi yang sangat sensitif, seperti rekam medis, citra medis, dan data genetika. 

Perlindungan data tersebut dari ancaman kebocoran atau penyalahgunaan menjadi sangat penting. Misalnya, data yang tidak terlindungi dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang, yang dapat merusak kepercayaan pasien terhadap sistem kesehatan.

b. Keakuratan dan Keandalan Model AI

Keakuratan dan keandalan sistem AI dalam medis sangat penting, karena kesalahan diagnosis atau rekomendasi pengobatan yang dihasilkan oleh algoritma dapat berakibat fatal. Untuk mencapai tingkat keandalan yang diperlukan, algoritma harus diuji secara rigor dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi sebelum diterapkan dalam praktik klinis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun