Mohon tunggu...
Fibi Rimadani
Fibi Rimadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga

Gemar dengan dunia kesehatan dan kecantikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Etika dalam Kesehatan Digital dan Kecerdasan Buatan

9 Januari 2025   04:10 Diperbarui: 9 Januari 2025   04:01 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kesehatan Digital dan AI (Sumber: https://id.pngtree.com/free-backgrounds-photos/ai-kesehatan)


Disusun Oleh:
Kelompok 4 Etik 05:
1. Achmad Andika Putra R.
2. Brillian Marreysa Putri
3. Fibi Rimadani
4. Muhammad Fadil Maulana
5. Muhammad Farel Syah Putra
6. Nhira Febriana Damayanti
7. Prameswa Azzahwa R.T.N.
8. Shola Faatikh B.N.K.
9. Versilia Penke Yomima W.

Perkembangan teknologi kesehatan digital dan kecerdasan buatan (AI) telah membawa kemudahan dalam dunia medis, meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan kesehatan. Namun, di balik segala kemudahan yang diberikan, terdapat tantangan etis yang perlu diperhatikan.

Privasi data pasien menjadi isu krusial, mengingat kerentanan informasi pribadi yang sangat sensitif. Selain itu, transparansi dalam pengambilan keputusan berbasis AI juga penting untuk mencegah bias yang dapat merugikan kelompok tertentu. Ketergantungan berlebihan pada teknologi juga berpotensi mengikis interaksi manusia yang penting dalam penyembuhan.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan regulasi yang ketat, pengawasan yang cermat, serta pengembangan etika AI yang kuat. Prinsip-prinsip seperti otonomi pasien, keadilan, dan non-maleficence harus menjadi landasan dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini.

Prinsip Otonomi Pasien

Prinsip otonomi merupakan salah satu prinsip etika di mana hak-hak pasien sangat dihormati. Perkembangan teknologi digital, terutama telemedicine dan aplikasi kesehatan, telah membawa perubahan signifikan terhadap otonomi pasien dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan mereka. Dengan akses
informasi yang lebih luas dan cepat, pasien kini tidak lagi bergantung sepenuhnya pada dokter sebagai sumber pengetahuan tentang kesehatan. 

Sebaliknya, mereka dapat mencari informasi dari berbagai sumber online, yang memungkinkan mereka untuk lebih aktif dalam proses pengambilan keputusan. Namun, pergeseran ini juga menimbulkan tantangan baru. Meskipun pasien memiliki akses informasi yang lebih banyak, namun kualitas dan akurasi informasi tersebut sering kali bervariasi, yang dapat membingungkan pasien dan mengarah pada keputusan yang kurang tepat.

Prinsip Keamanan dan Privasi Data

Data pribadi pasien seperti nama, jenis kelamin, dan alamat merupakan informasi yang menjadi privasi milik pasien, dimana setiap orang memiliki hak privasi yang melekat dalam dirinya. Hak privasi tersebut harus dijaga dan dilindungi kerahasiannya. Sebagai contoh penerapan prinsip keamanan dan privasi data dalam teknologi kesehatan digital bahwa segala bentuk pengambilan dan pengolahan data pribadi akan diproses mengikuti pedoman yang telah disampaikan pada kebijakan privasi dan berpegang pada regulasi hukum yang berlaku, selain itu juga dengan tidak menyebarluaskan informasi mengenai data pribadi tanpa izin pengguna dan selalu memberikan informasi terbaru mengenai perubahan kebijakan privasi kepada pengguna.


Prinsip Keadilan Akses terhadap Teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun