Mohon tunggu...
Fia afifaturrohmah
Fia afifaturrohmah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya mahasiswi IAIN PONOROGO saya sekarang semester 2 di jurusan PGMI

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Selfefficacy Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

8 Oktober 2024   01:02 Diperbarui: 8 Oktober 2024   01:01 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3.Peranan Self Efficacy dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

Self-efficacy memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memiliki self-efficacy tinggi akan mampu memaksimalkan potensinya. Salah satu aspek yang sangat dipengaruhi oleh self-efficacy adalah prestasi belajar. Bandura (1997) menyatakan bahwa self-efficacy memiliki pengaruh signifikan terhadap prestasi dalam mata pelajaran seperti matematika dan kemampuan menulis. Hal ini didukung oleh penelitian lain, termasuk penelitian Rahil Muhyadin et al. (2006) yang menunjukkan korelasi positif antara self-efficacy dengan prestasi bahasa Inggris.

Siswa dengan self-efficacy tinggi cenderung menunjukkan perilaku yang lebih aktif dalam belajar dibandingkan siswa yang memiliki self-efficacy rendah. Self-efficacy penting untuk dikembangkan pada siswa, karena ini akan membantu mereka dalam menghadapi pelajaran, baik yang mudah dipahami maupun yang sulit. Siswa yang memiliki self-efficacy tinggi tidak akan mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam belajar.

Selama proses belajar, siswa sering dihadapkan pada berbagai tantangan. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk memiliki daya tahan fisik dan mental yang kuat. Siswa perlu menganggap tantangan sebagai peluang untuk belajar, bukan hambatan. Siswa dengan self-efficacy tinggi cenderung bekerja lebih keras untuk mengatasi masalah, sementara siswa dengan self-efficacy rendah lebih mudah menyerah.

Siswa yang tekun belajar akan menilai self-efficacy mereka sendiri berdasarkan kesuksesan yang mereka capai. Ketika mereka berhasil, mereka akan merasa lebih percaya diri dan mengaitkan keberhasilan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri, yang secara tidak langsung meningkatkan self-efficacy. Sebaliknya, siswa yang merasa tidak mampu akan cenderung kurang termotivasi untuk belajar lebih keras, yang dapat berdampak negatif pada prestasi mereka.

Self-efficacy juga mempengaruhi tujuan siswa, mendorong mereka untuk meraih prestasi yang lebih baik. Self-efficacy sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pengalaman sukses, pengalaman orang lain, persuasi verbal, dan kondisi fisiologis. Collins (2003) menemukan bahwa siswa yang memiliki kemampuan matematika dan self-efficacy yang tinggi lebih cepat menyusun strategi, mencari solusi, dan menyelesaikan masalah dibandingkan siswa yang memiliki kemampuan serupa tetapi self-efficacy rendah.

Menurut Zimmerman et al. (1992), self-efficacy dalam pembelajaran berdampak langsung pada prestasi belajar dan meningkatkan nilai siswa. Pintrich dan Garcia (1991) menemukan bahwa siswa yang percaya pada kemampuan mereka akan menggunakan strategi kognitif dan metakognitif lebih baik daripada siswa yang tidak percaya pada kemampuan mereka sendiri.

Hasil belajar sangat berkaitan dengan self-efficacy. Siswa dengan self-efficacy rendah cenderung merasa tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas sekolah, yang berdampak negatif pada prestasi mereka. Jika kondisi ini terus berlangsung, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam belajar dan bahkan berpotensi mengulang kelas, yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi psikologis mereka. Sebaliknya, siswa dengan self-efficacy tinggi akan lebih percaya diri dalam menyelesaikan tugas, meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik.

Siswa dengan self-efficacy tinggi lebih terbuka terhadap tantangan baru dan lebih berani keluar dari zona nyaman mereka, sehingga mereka lebih banyak memperoleh pengetahuan baru dibandingkan siswa dengan self-efficacy rendah. Kepercayaan diri, optimisme, dan motivasi juga berperan dalam mendukung prestasi belajar siswa, tetapi self-efficacy memberikan kontribusi yang signifikan. Dukungan dari orang tua dan teman sebaya juga membantu meningkatkan prestasi siswa.

Siswa yang melihat temannya berhasil mengerjakan tugas dengan baik akan terdorong untuk percaya bahwa mereka juga mampu melakukannya, yang secara tidak langsung meningkatkan self-efficacy mereka. Sebaliknya, jika teman mereka gagal, hal ini bisa menurunkan self-efficacy siswa, terutama jika teman yang gagal tersebut dikenal sebagai siswa yang pintar.

Guru juga memainkan peran penting dalam menumbuhkan self-efficacy siswa melalui persuasi verbal berupa nasihat dan motivasi, yang dapat membantu siswa untuk lebih berusaha dan percaya bahwa mereka mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Dengan self-efficacy yang tinggi, siswa akan lebih percaya diri dalam mencapai tujuan pendidikan mereka dan meningkatkan prestasi belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun