Self-efficacy adalah bagian dari pengetahuan diri atau self-knowledge yang memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari individu. Hal ini disebabkan oleh kemampuan self-efficacy untuk mempengaruhi bagaimana seseorang memilih tindakan yang akan mereka ambil untuk mencapai tujuan, termasuk bagaimana mereka menghadapi masalah atau situasi yang sulit.
Albert Bandura (1977) memperkenalkan konsep ini dan menjelaskan bahwa self-efficacy berkaitan dengan keyakinan individu terhadap kemampuan mereka dalam mengatasi situasi tertentu. Self-efficacy dapat didefinisikan sebagai keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk melakukan tindakan yang dibutuhkan dalam situasi khusus atau tugas tertentu. Individu dengan tingkat self-efficacy yang tinggi akan berusaha lebih keras dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.
Self-efficacy juga berperan dalam bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan memotivasi dirinya. Terdapat empat aspek yang terkait dengan self-efficacy, yaitu kognitif, motivasi, afektif, dan proses seleksi. Dalam konteks belajar, self-efficacy berkaitan dengan kemampuan siswa untuk mengatasi masalah dan mempengaruhi prestasi belajar mereka. Siswa yang sering berhasil dalam proses belajar menunjukkan self-efficacy yang tinggi, sementara siswa yang gagal cenderung memiliki self-efficacy yang rendah.
Menurut Alwisol (2006), self-efficacy adalah evaluasi diri terhadap seberapa baik seseorang dapat berfungsi dalam situasi tertentu. Hal ini melibatkan keyakinan bahwa individu memiliki kemampuan untuk melakukan tugas sesuai harapan.
Siswa yang memiliki self-efficacy tinggi percaya bahwa mereka bisa menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi. Sebaliknya, siswa dengan self-efficacy rendah cenderung menghindari tugas dan merasa tidak mampu, yang mengakibatkan kegagalan dalam tugas yang mereka lakukan.
Indah (2009, dalam Susanti dan Aula, 2016) menyebutkan bahwa self-efficacy memiliki beberapa peran, yaitu:
1. Menentukan pilihan tingkah laku
2. Menentukan besarnya usaha dan ketekunan yang dilakukan
3. Mempengaruhi pola pikir dan reaksi emosional
4. Meramalkan tingkah laku selanjutnya
5. Menunjukkan kinerja selanjutnya.