Habib Husein bin Ja'far Al Hadar, S.Fil.I., M.Ag. (Arab: ; lahir 21 Juni 1988) adalah pendakwah dan penulis Indonesia. Ia merupakan lulusan Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.[1] Ia juga merupakan penulis di media massa, pembicara seputar keislaman, dan Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta.
Kehidupan awal
Husein adalah pria keturunan Madura yang juga memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad. Ayahnya bernama Ja'far dengan marga Al Hadar. Husein dikenal dengan penampilan khasnya yang menggunakan kaos, celana jeans, dan peci putih.
Husein memulai kariernya di bidang literasi melalui penulisan di media-media nasional sejak masa kuliah. Ia juga membuat kanal YouTube berjudul "Jeda Nulis". Menurutnya, dakwah tidak hanya bisa dilakukan di mimbar-mimbar masjid atau majelis taklim, tetapi juga melalui berbagai media lain.
Pendidikan
Husein menyelesaikan pendidikan di Pondok Pesantren YAPI Bangil di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang mengajarkan dan mengkaji Syiah secara terbuka bersama mazhab-mazhab lain, terutama Sunni. Ia lulus sebagai Sarjana Filsafat Islam (S.Fil.I) dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan jurusan Aqidah dan Filsafat Islam. Husein kemudian melanjutkan studi magister dalam bidang Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di universitas yang sama.
Karier
Husein adalah seorang penulis yang kontribusinya muncul di beberapa media nasional di Indonesia, termasuk Kompas, Tempo, dan Jawa Pos. Ia juga telah menerbitkan beberapa buku, seperti "Menyegarkan Islam Kita," "Anakku Dibunuh Israel," "Islam 'Mazhab' Fadlullah," dan buku yang paling terkenal, "Tuhan Ada di Hatimu," diterbitkan oleh Noura Books.
Nama Husein menjadi perbincangan di kalangan muslim milenial saat ia mengisi konten dakwah di acara bulan Ramadan. Popularitasnya semakin meningkat di platform digital YouTube setelah berkolaborasi dengan Coki Pardede dan Tretan Muslim di Majelis Lucu Indonesia dengan tajuk "Pemuda Tersesat." Husein sering berdakwah dengan memanfaatkan media sosial seperti YouTube dan Instagram (dari, 2021).
   Analisis Video Habib Jafar
Pada  penelitian  ini, analisis mengenai keefektivan dakwah yang dilakukan oleh Habib Jafar di platform yutube. Habib  Husein  Jafar  Al-Haddar  muali konten pada 11 Mar 2024 karena adanya oknum-oknum intoleran yang membuat gaduh antar agama. Seharusnnya agama yang berbeda-beda di indonesia menjadi satu keunikan dan satu kebanggan, ketika semua agama itu damai tanpa menyingung stu sala lain. Tujuan utama program login itu menumbuhkan toleransi di indonesia dan lebih cinta karena berbagai macam keunikan yang ada di inonesia.