Pelaku yang menjalankan aktivitas dakwah disebut sebagai subjek dakwah, yang sering dikenal sebagai da'i dan seringkali adalah ulama. Subjek dakwah tidak hanya bisa dilakukan oleh individu, tetapi juga dapat dilakukan oleh sekelompok orang yang membentuk sebuah organisasi dakwah (Ishaq, 2015). Dalam konteks dakwah digital, subjek dakwah atau da'i dapat disebut sebagai content creator. Content creator adalah seseorang yang menyebarkan informasi dalam bentuk gambar, video, dan tulisan, yang disebut sebagai konten. Konten ini kemudian disebarkan melalui berbagai platform, salah satunya adalah YouTube (Sundawa & Trigartanti, 2018). Viewers adalah orang-orang yang hanya menonton video di YouTube tanpa berpartisipasi aktif dalam pembuatannya (Nurrohman, 2021). Subscriber adalah mereka yang menjadi langganan dan telah mengklik tombol subscribe di saluran/channel YouTube. Peran subscriber sangat penting dalam kesuksesan sebuah saluran di YouTube karena mereka cenderung lebih aktif menonton dibandingkan dengan penonton yang tidak melakukan langganan.
Seorang pendakwah harus menyadari bahwa tujuan dakwahnya adalah untuk mencakup semua individu manusia yang memiliki beragam karakteristik, budaya, dan latar belakang (Ahmad, 2014). Objek dakwah dapat diperinci melalui analisis terhadap pengetahuan, sikap, dan pandangan terhadap pesan yang disampaikan. Aspek-aspek tersebut juga terhubung dengan berbagai faktor lain seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, status sosial, hubungan sosial, dan afiliasi kelompok tertentu (Andipate, 2015).
Materi Dakwah
Materi dakwah merupakan substansi pesan yang disampaikan oleh seorang da'i kepada objek dakwah, yang mencakup ajaran-ajaran agama Islam sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis. Agama Islam yang memiliki cakupan universal mengatur segala aspek kehidupan manusia dan bersifat abadi hingga akhir zaman, termasuk dalam ajaran tauhid, akhlak, dan ibadah. Oleh karena itu, materi dakwah memiliki cakupan yang sangat luas dan memerlukan penyesuaian dengan kondisi objek dakwah untuk menghindari pemborosan. Dengan demikian, sebelum menentukan materi dakwah, sebaiknya seorang da'i melakukan kajian terhadap objek dakwah dan strategi dakwah, untuk menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan dakwah (Syamsuddin et al., 2016). Berikut adalah beberapa materi atau konten dakwah yang mencakup seluruh ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasul:
- Aqidah merupakan dasar keimanan kepada Allah SWT, yang mencakup keyakinan pada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, takdir, dan hari kiamat.
- Â Syari'ah adalah rangkaian petunjuk ajaran Islam tentang cara-cara beribadah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini mencakup pola hidup sehari-hari yang menetapkan apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim.
- Muamalah merujuk pada sistem interaksi dan hubungan antara manusia, baik dalam skala individu maupun kelompok. Ini melibatkan berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, sosial, dan politik.
 Dakwah tentang aqidah bertujuan untuk memperkuat keyakinan seseorang terhadap prinsip-prinsip dasar Islam. Sedangkan dakwah tentang syari'ah menunjukkan cara-cara praktis untuk mengimplementasikan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dakwah tentang muamalah bertujuan untuk membentuk hubungan yang baik antara individu dan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip Islam (Rifai, 2018).
 Metode Dakwah
 Metode Tanya Jawab
        Metode ini tetap relevan dan membantu dalam mengatasi masalah sosial. Melalui komunikasi langsung antara da'i dan objek dakwah, gambaran mengenai masalah-masalah sosial yang dihadapi dapat dipahami secara langsung. Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan objek dakwah, terutama dalam konteks pemahaman dan praktik ajaran agama Islam.
Metode Diskusi
Melalui diskusi, dakwah dapat menjadi pengalaman kolektif untuk meningkatkan pemahaman agama bagi objek dakwah. Ini mendorong objek dakwah untuk merasa memiliki masalah agama sebagai masalah bersama yang perlu didiskusikan secara bersama-sama. Diharapkan melalui metode ini, objek dakwah tidak hanya mendapat pemahaman yang lebih mendalam, tetapi juga timbul hasrat untuk mengamalkan ajaran agama.
Dakwah dengan Uswatun Hasanah