Metode ini efektif terutama ketika sasarannya adalah kalangan remaja. Melalui contoh yang baik dalam perilaku dan sikap, dakwah dapat disampaikan tanpa kata-kata. Ini sesuai dengan kecenderungan remaja untuk meniru dan mencari idola. Dengan demikian, metode ini memungkinkan dakwah untuk berlangsung secara alami dan lebih menjangkau hati objek dakwah (Sukardi, 2018).
Media Dakwah
Kata "media" berasal dari bahasa Latin, yaitu "median", yang merupakan bentuk jamak dari "medium", dengan arti alat perantara. Secara luas, istilah "media" mengacu pada berbagai sarana komunikasi seperti pers, media penyiaran (broadcasting), media sosial, internet, dan sinema (Farihah, 2013). Secara spesifik, media dakwah merujuk pada sarana yang membantu proses dakwah dan berperan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, media dakwah dapat dianggap sebagai segala hal yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan (Syukir, 1984).
Media sosial kini telah menjadi hal tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pada tahun 2023, Data Reportal mengungkapkan bahwa terdapat 167 juta pengguna media sosial di Indonesia. Tidak hanya itu, pada tahun 2024 ini, 78,5% pengguna internet diprediksi akan menggunakan paling tidak 1 buah akun media sosial. Di dunia sendiri, per Januari 2024, sudah ada 5,04 miliar pengguna media sosial secara global. Nilai tersebut setara dengan 62,3% populasi dunia. Apabila diteliti lebih lanjut, jumlah pengguna media sosial di Januari 2024 ini bertambah 75 juta users, naik 1,5% dibandingkan kuartal 4 2023.Menghimpun laporan We Are Social, Facebook ditetapkan sebagai media sosial terpopuler di awal tahun 2024 ini. Jumlah pengguna media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut mencapai 3,05 miliar users aktif pada Januari 2024, menjadikannya media sosial dengan pengguna terbanyak di awal tahun.
Adapun posisi kedua dipegang oleh YouTube, dengan total pengguna nyaris mencapai 2,49 miliar. WhatsApp dan Instagram sama-sama mengisi urutan ketiga dengan pengguna aktif sebanyak 2 miliar.TikTok, media sosial yang kini banyak digunakan oleh anak muda di seluruh dunia, berhasil membuktikan eksistensinya dengan duduk di peringkat kelima. Media sosial tersebut berhasil meraup 1,56 miliar pengguna aktif hanya di awal tahun 2024 saja.Di Indonesia sendiri, popularitas TikTok tidak dapat lagi dibendung. Pada Oktober 2023 lalu, terdapat lebih dari 106,5 juta pengguna TikTok di tanah air, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengguna TikTok terbanyak kedua di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat.
Menariknya, We Are Social juga melaporkan bahwa lebih banyak laki-laki yang menggunakan TikTok secara global, proporsinya mencapai 50,8% pada tahun 2023.Selain kelima media sosial di atas, beberapa media sosial lain dengan pengguna yang cukup tinggi di awal tahun 2024 ini antara lain WeChat, Facebook Messenger, Telegram, Douyin, hingga Snapchat. Sayangnya, X (Twitter) mencatatkan pertumbuhan yang kurang baik dibandingkan pesaingnya, hanya memiliki 619 juta pengguna aktif di tahun 2024 (Data, 2024).
Â
Algoritma YouTubeÂ
Algoritma YouTube merupakan sistem yang menyajikan video kepada penonton dengan menyesuaikan dengan minat individu secara real-time. Menurut Fibriyani Elastria, Kepala Pemasaran Konsumen Google Indonesia, dalam konferensi pers YouTube FanFest 2018, terdapat lebih dari 1.700 saluran yang telah mencapai seratus ribu pelanggan, meningkat dari tahun sebelumnya di mana hanya ada 680 saluran dengan jumlah pelanggan yang sama. Setiap minggu, rata-rata terdapat tiga saluran yang berhasil mencapai seratus ribu pelanggan . Â Cara efektif untuk meningkatkan jumlah penonton sesuai dengan algoritma Search Engine Optimization
SEO YouTube
    (SEO) YouTube adalah dengan mengoptimalkan video yang diunggah. Tujuan utama dari optimasi ini adalah agar video lebih mudah diakses oleh masyarakat luas. Dengan menggunakan kata kunci tertentu, video dapat muncul di posisi atas hasil pencarian. Berikut adalah langkah-langkah untuk memaksimalkan SEO YouTube: