Selain itu, kenaikan PPN juga dapat memperlebar ketimpangan sosial. Masyarakat berpenghasilan tinggi cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan PPN karena mereka memiliki daya beli yang lebih kuat.Â
Sebaliknya, masyarakat berpenghasilan rendah akan lebih merasakan dampaknya karena proporsi pengeluaran mereka untuk kebutuhan pokok lebih besar.
Dampak Sektoral
Kenaikan PPN juga akan memberikan dampak yang berbeda-beda pada berbagai sektor perekonomian. Sektor yang sangat bergantung pada konsumsi masyarakat, seperti sektor ritel dan pariwisata, akan lebih terdampak.Â
Sementara itu, sektor yang lebih berorientasi pada ekspor, seperti sektor manufaktur, mungkin tidak terlalu terpengaruh jika permintaan global tetap kuat.
Intinya, meskipun kenaikan PPN dapat meningkatkan penerimaan negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek.Â
Namun, di sisi lain, kenaikan PPN juga dapat mengurangi daya beli masyarakat, memicu inflasi, dan memperlebar ketimpangan sosial
Dengan situasi seperti ini, tentu saja dampak kenaikan PPN akan terjadi terhadap investasi langsung maupun investasi portofolio.
Dampak Terhadap Iklim Investasi.
Kenaikan tarif PPN tidak hanya berdampak pada konsumen, tetapi juga memiliki implikasi yang cukup signifikan terhadap iklim investasi.
Ketika pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif PPN, maka secara otomatis biaya produksi bagi perusahaan akan meningkat. Hal ini terjadi karena perusahaan harus menanggung beban pajak yang lebih besar atas setiap produk atau jasa yang mereka jual.
Dengan meningkatnya biaya produksi, perusahaan akan dihadapkan pada beberapa pilihan sulit.Â
Pertama, mereka bisa memilih untuk menyerap kenaikan biaya produksi ini, yang berarti margin keuntungan mereka akan tergerus. Hal ini tentu saja akan mengurangi daya tarik perusahaan bagi investor.Â