Kegagalan ini bukan hanya tentang performa individu atlet, tetapi juga cerminan dari sistem pembinaan yang bermasalah di PBSI. Regenerasi yang mandek, kurangnya inovasi dalam pelatihan, dan strategi yang ketinggalan zaman, semua menjadi faktor penyebab keterpurukan ini.
Sudah saatnya PBSI berhenti bersembunyi di balik kejayaan masa lalu dan introspeksi diri. Regenerasi yang mandek, pembinaan yang stagnan, dan strategi yang usang adalah akar masalah yang harus segera diatasi. Jangan biarkan bulutangkis Indonesia terus terpuruk! PBSI harus berani melakukan perubahan besar dan revolusioner jika ingin mengembalikan kejayaan Indonesia di kancah bulutangkis dunia.