Menurutnya, dengan rentang defisit 2,29,-2,82 persen, rasio utang terhadap PDB akan berada dikisaran 37-38 persen. Angka ini bahkan lebih rendah dibandingkan rasio utang terhadap PDB tahun 2023, dan jelas jauh lebih rendah dari kabar burung di pasar, bahwa rasio utang terhadap PDB jaman Prabowo kelak bakal ada di level 50 persen.
Harapannya dengan disiplin fiskal yang terjaga baik, ditengah situasi perekonomian global yang masih penuh tekanan, di mana suku bunga acuan AS masih akan bertahan di level tinggi, ekonomi Indonesia bisa melewati tantangan pelemahan nilai tukar rupiah ini.
Dan ke depannya, perekonomian Indonesia bisa berjalan sehat, inflasi terkendali, Rupiah stabil, serta produksi barang dan jasa meningkat, sehingg bisa menumbuhkan lapangan kerja baru, yang ujungnya bisa meningkatkan penerimaan negara dari pajak.
Pendapatan negara ini lah yang nantinya akan membuat kondisi fiskal menjadi sehat. Dengan demikian, defisit anggaran terjaga, tak perlu tergantung pada utang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H