Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Rupiah Melemah, Lantaran Dollar AS Menguat, atau Sebab Lain?

25 Juni 2024   13:22 Diperbarui: 25 Juni 2024   18:23 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurutnya, dengan rentang defisit 2,29,-2,82 persen, rasio utang terhadap PDB akan berada dikisaran 37-38 persen. Angka ini bahkan lebih rendah dibandingkan rasio utang terhadap PDB tahun 2023, dan jelas jauh lebih rendah dari kabar burung di pasar, bahwa rasio utang terhadap PDB jaman Prabowo kelak bakal ada di level 50 persen.

Harapannya dengan disiplin fiskal yang terjaga baik, ditengah situasi perekonomian global yang masih penuh tekanan, di mana suku bunga acuan AS masih akan bertahan di level tinggi, ekonomi Indonesia bisa melewati tantangan pelemahan nilai tukar rupiah ini.

Dan ke depannya, perekonomian Indonesia bisa berjalan sehat, inflasi terkendali, Rupiah stabil, serta produksi barang dan jasa meningkat, sehingg bisa menumbuhkan lapangan kerja baru, yang ujungnya bisa meningkatkan penerimaan negara dari pajak.

Pendapatan negara ini lah yang nantinya akan membuat kondisi fiskal menjadi sehat. Dengan demikian, defisit anggaran terjaga, tak perlu tergantung pada utang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun