Memang setiap anak memiliki ketahanan psikologis terhadap perundungan berbeda-beda, ada yang cuek saja tapi lebih banyak yang baper hingga kemudian menimbulkan efek yang panjang bagi kehidupannya di masa depan.
Mengutip situs Very Well Mind, dampak perundungan bagi korban yang paling lazim terjadi adalah memicu masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, hingga menimbulkan post traumatic stress disorder (PTSD), dan ini terasanya dalam waktu cukup lama.
Selain itu, korban perundungan pun kerap mengalami gangguan keseimbangan siklus tidur atau  insomnia.
Trust issue juga disebutkan sebagai dampak lain dari perundungan, yang membuat si korban sulit memercayai orang yang ada disekitarnya.
Kondisi ini jika dibiarkan akan memiliki kecenderungan menutup dirinya dan enggan bersosialisasi dengan orang lain.
Nah, dampak lain perundungan dapat memicu timbulnya keinginan dari si korban untuk balas dendam, hal yang oleh anak R dan sejumlah korban bullying lain sudah dimanifestasikan dalam bentuk tindakan kekerasan.
Bahkan ada banyak lagi kisah yang lebih mengerikan terkait balas dendam yang dilakukan oleh korban bullying.
Gini loh, jangan berpikir korban perundungan  itu akan lebih berempati kepada korban, justru korban perundungan cenderung bakal menjadi pelaku perundungan ke depannya, bahkan dalam bentuk tindakan yang lebih ekstrem dan mengerikan.
Salah satu contohnya, yang dilakukan oleh John Wayne Gacy yang dikenal sebagai The Killer Clown, pelaku kejahatan pembunuhan berantai, penyiksaan dan pemerkosaan, yang telah menewaskan 33 orang.
Seperti dikutip dari artikel yang ditulis oleh Charles Montaldo  dengan tajuk "John Wayne Gacy, The Killer Clown" peristiwanya terjadi dalam rentang waktu 1972 hingga 1978.
Setelah ditangkap, pelaku yang dalam dunia perbadutan di masanya disebut sebagai "Pogo su Badut" ternyata semasa kecilnya merupakan korban perundungan.Â