Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lintasan Politik Indonesia di Antara 2 Balapan di 2 Sirkuit yang Berbeda

25 Mei 2022   11:06 Diperbarui: 25 Mei 2022   11:18 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Profesor Chris Webber dari School of  Government & Public Policy University of Arizona, Negative Partisanship  adalah ketika seseorang memilih sebuah partai politik atau kandidatnya bukan karena ia menyukai gagasan atau sosok kandidatnya, tetapi lantaran ketidaksukaan terhadap lawan politiknya.

Hal ini terjadi saat Donald Trumph memenangkan Pilpres Amerika Serikat tahun 2017. para pemilih Trump disinyalir mayoritasnya bukan lantaran ingin memilih Trump, tetapi karena mereka tidak suka pada lawan politiknya saat Pilpres tersebut, Hillary Clinton.

Tentu saja hal ini tak akan baik buat kehidupan demokrasi ke depannya, bisa jadi kita semua menjadi tidak rasional lagi dalam menentukan pilihan terhadap kandidat yang berintegritas dan memiliki program memang untuk kepentingan masyarakat luas.

Untuk itu, rasanya mulai saat ini marilah kita mencoba berpikir rasional, bukan sebatas fanatisme belaka dalam menentukan pilihan politik kita.

Sehingga polarisasi akibat perbedaan pandangan politik tak berlangsung panjang seperti saat ini, usai pesta demokrasi maka usai pula perbedaan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun