Melihat pola seperti ini, sepertinya Pemerintah lebih mengedepankan buat energi, dibandingkan urusan perut. Meskipun sebenarnya kebutuhan energi pun hampir sama pentingnya bagi masyarakat dan renewable energy bakal menjadi masa depan manusia.
Namun, mungkin renewable energy melalui penggunaan CPO tersebut jangan ditarget terlalu ambisius, gradual dengan jangka waktu yang lebih panjang, di lain pihak ekstensifikasi dan intesifikasi kebun sawit perlu terus dikembangkan agar menemukan titik keseimbangan baru.
Jadi tak fair juga jika semua sengkarut minyak goreng di Indonesia ini ditimpakan pada pengusaha, namanya juga pengusaha ya wajar kalau mereka cari untung.
Kalau untungnya lebih banyak dijual ke industri Biodiesel ya mereka akan lakukan, yang salah ya Pemerintah dalam mengelola tata niaga kelapa sawit nasional.
Mungkin evaluasi menyeluruh terkait kebijakan yang berhubungan dengan kelapa sawit dan industrinya perlu dilakukan bersama dengan para pihak terkait, agar siklus sengkarut minyak goreng ini bisa diputus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H