Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sengkarut Minyak Goreng, Biang Keroknya Pemerintah Sendiri, Buruk Rupa Cermin Dibelah?

21 April 2022   11:43 Diperbarui: 21 April 2022   12:50 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tirto.id

Melihat pola seperti ini, sepertinya Pemerintah lebih mengedepankan buat energi, dibandingkan urusan perut. Meskipun sebenarnya kebutuhan energi pun hampir sama pentingnya bagi masyarakat dan renewable energy bakal menjadi masa depan manusia.

Namun, mungkin renewable energy melalui penggunaan CPO tersebut jangan ditarget terlalu ambisius, gradual dengan jangka waktu yang lebih panjang, di lain pihak ekstensifikasi dan intesifikasi kebun sawit perlu terus dikembangkan agar menemukan titik keseimbangan baru.

Jadi tak fair juga jika semua sengkarut minyak goreng di Indonesia ini ditimpakan pada pengusaha, namanya juga pengusaha ya wajar kalau mereka cari untung.

Kalau untungnya lebih banyak dijual ke industri Biodiesel ya mereka akan lakukan, yang salah ya Pemerintah dalam mengelola tata niaga kelapa sawit nasional.

Mungkin evaluasi menyeluruh terkait kebijakan yang berhubungan dengan kelapa sawit dan industrinya perlu dilakukan bersama dengan para pihak terkait, agar siklus sengkarut minyak goreng ini bisa diputus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun