Selanjutnya setelah donor dinyatakan match proses transplantasi berlanjut. Prof. Endang sebagai dokter yang bertanggung jawab dan mensupervisi tindakan medis tersebut, membentuk tim Dokter yang terdiri dari Dokter Spesialis Jantung, Paru-Paru, Internis, Gigi, Psikiater, Anestesi, Radiologi, dan terakhir Dokter Bedah Urologi.
Yang kami datangi pertama adalah Dokter Jantung kemudian dilakukan EKG, lantas Dokter spesialis Paru-Paru, setelah itu kami bertemu dengan Psikiater dan diwawancarai serta melakukan psikotest.
Ya, calon pendonor dan resepien sama-sama melakukan psikotest, dengan questioner sebanyak 600 soal yang harus diselesaikan selama 3 jam. Dan itu sangat melelahkan bagi orang tua seperti ayah saya, walau akhirnya saya yang mengerjakan psikotest tersebut.
Yang merepotkan adalah saat pemeriksaan gastronomi (lambung dan usus) serta gigi. Butuh waktu yang sangat panjang untuk dua pemeriksaan ini, butuh waktu sekitar 1,5 bulan.
Kenapa gigi, lambung, dan usus juga harus diperiksa secara detil, untuk memastikan tidak ada potensi infeksi terjadi di dalam tubuh pasca-transplantasi dilakukan.Â
Karena ayah saya atau siapapun penerima donor sesaat sebelum operasi dilakukan, daya tahan tubuhnya akan diturunkan melalui obat-obatan yang akan diberikan.
Maka sebelum operasi dilakukan potensi infeksi harus diminimalkan, Gastroskopi atau endoskopi lambung harus dilakukan untuk memastikan bahwa lambung tak ada masalah, saat itu ketika lambung ayah diperiksa ditemukan beberapa bercak putih yang menandakan ada luka dalam lambung dan itu berpotensi terjadi infeksi.
Maka kemudian kondisi ini harus disembuhkan terlebih dahulu, dengan diberikan beberapa obat lambung, dan akhirnya bisa sembuh dalam jangka waktu 3 minggu.Â
Setelah sembuh kemudian pemeriksaan beralih ke gigi, setelah diperiksa ternyata ada 3 gigi ayah dalam kondisi berlubang, dan ke-tiganya itu harus dicabut, dokter gigi kemudian mencabutnya setiap minggu satu gigi.
Setelah semua pemeriksaan tersebut selesai, seminggu sebelum jadwal operasi transplantasi tiba, dilakukan CT Scan khusus Ginjal. Saat itu kami direkomendasikan melakukan CT scan di Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng, Jakarta Pusat. Karena kualitas Scanning-nya bagus katanya.
Setelah semua pemeriksaan tersebut selesai, persiapan pelaksanaan operasi dilakukan. Secara administrasi 50 persen biaya operasi harus kami selesaikan 2 hari sebelum ayah masuk RSCM.