Tim advokasi Novel Baswedan dalam pernyataan tertulisnya, mengatakan bahwa pihak Kepoliaian harus membongkar motif pelaku yang sebenar benarnya.
Dan harus dipastikan bahwa para pelaku itu bukan "pasang badan" untuk menutupi pelaku yang perannya lebih besar.
Dengan pernyataan seperti ini, saya sih melihat rasa ketidakpercayaan terkait penangkapan dua tersangka ini masih besar.
Kenapa demikian, karena untuk perkara Novel, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian berada di titik nadir.
Selain itu sejak awal kasus ini bergulir, sudah ada sinyal kuat yang di isyaratkan oleh pihak Novel dan KPK bahwa ada petinggi kepolisian berpangkat tinggi yang terlibat.
Jadi seandainya pun benar penyerangan ini bersifat pribadi kebanyakan masyarakat tak akan percaya. Ujungnya kegaduhan akan kembali tercipta.
Himbauan pihak pemerintah untuk mengikuti saja proses hukum yang sedang berjalan alih-alih berpolemik, tak akan banyak gunanya.
Ada kesan polisi yang diadili sebagai institusi dibanding 2 oknum Brimob berpangkat Brigadir tersebut.
Apalagi kemudian Novel berujar bahwa dirinya secara pribadi tak pernah ada urusan apapun dengan polisi dan anggotanya, kecuali urusan kasus yang ia tangani.
Lantas ada perbedaan antara sketsa pelaku dengan pelaku aslinya dan sikap tersangka yang meneriakan ketidaksukaannya terhadap Novel secara demonstratif, tambah menguatkan teori "pasang badan"
Tak sepenuhnya bisa disalahkan juga sih sebenarnya pihak-pihak yang kurang mempercayai proses hukum ini. Karena polisi terlihat begitu berat dan sulit dalam memecahkan kasus ini serta terkesan seperti ditutup tutupi.