Mohon tunggu...
Ferry Mario Zakaria Ngelo
Ferry Mario Zakaria Ngelo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta

Saya adalah Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional 2023 di Universitas Teknologi Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memahami Teori dalam Ilmu Hubungan Internasional: Realisme, Neorelisme, Liberalsme, dan Neoliberalisme

13 Oktober 2024   22:05 Diperbarui: 14 Oktober 2024   00:47 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Uni Eropa. Foto: BBC World

Melalui langkah-langkah ini, suatu negara berusaha untuk melindungi kedaulatan dan integritas wilayahnya serta mempertahankan posisinya di panggung internasional.


Contoh Kasus: Perlombaan Senjata Nuklir Pasca-Perang Dingin

Dalam era pasca-Perang Dingin, perlombaan senjata nuklir antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China merupakan salah satu contoh penerapan Neorealisme. 

Neorealis percaya bahwa distribusi kekuatan di antara negara-negara besar menentukan stabilitas internasional. Jika salah satu negara terlalu kuat, negara lain akan merasa terancam dan berusaha memperkuat diri untuk menjaga keseimbangan kekuatan.

Perlombaan nuklir ini tidak hanya soal keamanan, tetapi juga simbol status kekuatan di dunia internasional. Menurut Neorealisme, anarki dalam sistem internasional mendorong negara-negara untuk terus memperkuat kemampuan pertahanan mereka guna memastikan bahwa mereka tidak ditundukkan oleh negara lain. 

Inilah sebabnya, meskipun tidak ada ancaman langsung konflik besar, negara-negara tetap berlomba untuk memodernisasi dan memperluas persenjataan mereka sebagai bentuk “deterrence” atau pencegahan terhadap potensi serangan.

Liberalisme: Potensi Kerja Sama dan Peran Institusi Internasional

Ilustrasi konsep teori liberalisme dalam hubungan internasional, dihasilkan oleh DALL-E.
Ilustrasi konsep teori liberalisme dalam hubungan internasional, dihasilkan oleh DALL-E.

Berbeda dengan pandangan pesimistis Realisme dan Neorealisme, Liberalisme menawarkan pandangan yang lebih optimis tentang sistem internasional. Teori ini berargumen bahwa negara-negara tidak selalu terlibat dalam persaingan kekuasaan yang zero-sum. 

Sebaliknya, negara-negara dapat bekerja sama untuk mencapai kepentingan bersama melalui diplomasi, perdagangan, dan institusi internasional. Liberalis percaya bahwa interdependensi ekonomi, demokrasi, dan lembaga internasional dapat mengurangi konflik dan mempromosikan perdamaian.

Teori ini sering dikaitkan dengan idealisme politik, di mana perdamaian abadi dapat dicapai melalui kerja sama internasional dan penghormatan terhadap hukum internasional. Tokoh seperti Woodrow Wilson mempopulerkan ide bahwa penyebaran demokrasi dan institusi internasional seperti Liga Bangsa-Bangsa akan mencegah konflik besar di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun