Mohon tunggu...
Ferry Mario Zakaria Ngelo
Ferry Mario Zakaria Ngelo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Hubungan Internasional Universitas Teknologi Yogyakarta

Saya adalah Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional 2023 di Universitas Teknologi Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memahami Teori dalam Ilmu Hubungan Internasional: Realisme, Neorelisme, Liberalsme, dan Neoliberalisme

13 Oktober 2024   22:05 Diperbarui: 14 Oktober 2024   00:47 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Uni Eropa. Foto: BBC World

Contoh Kasus: Pembentukan Uni Eropa (UE)

Bendera Uni Eropa. Foto: BBC World
Bendera Uni Eropa. Foto: BBC World

Uni Eropa adalah salah satu contoh keberhasilan penerapan Liberalisme dalam politik internasional. Setelah dua perang dunia yang menghancurkan, negara-negara di Eropa Barat memilih jalan integrasi ekonomi dan politik untuk memastikan perdamaian dan stabilitas. Pada tahun 1951, enam negara mendirikan Komunitas Batubara dan Baja Eropa (ECSC), yang akhirnya berkembang menjadi Uni Eropa yang kita kenal sekarang.


Pembentukan UE didasarkan pada prinsip-prinsip liberal seperti perdagangan bebas, demokrasi, dan kerjasama antarnegara. Negara-negara anggota UE memilih untuk menyerahkan sebagian kedaulatannya ke institusi supranasional seperti Komisi Eropa dan Parlemen Eropa, dengan tujuan mengurangi kemungkinan konflik dan mempromosikan kesejahteraan bersama. 

Ini sejalan dengan gagasan liberal bahwa institusi internasional dapat mendorong kerja sama yang saling menguntungkan dan menciptakan perdamaian.

Neoliberalisme: Peran Institusi dalam Mengatasi Anarki

Neoliberalisme merupakan pengembangan dari Liberalisme, dengan fokus lebih pada peran institusi internasional dalam mengelola anarki sistem internasional. Pemikir seperti Robert Keohane berpendapat bahwa meskipun sistem internasional bersifat anarkis, negara-negara dapat bekerja sama secara efektif melalui institusi yang menciptakan aturan, norma, dan prosedur yang jelas. 

Institusi ini membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan antarnegara, yang pada akhirnya memfasilitasi kerja sama internasional.

Neoliberalisme tidak mengabaikan pentingnya kekuasaan, tetapi lebih menekankan bahwa negara-negara dapat mencapai kepentingan mereka dengan lebih baik melalui aturan bersama dan pengawasan yang difasilitasi oleh lembaga-lembaga internasional.

Contoh Kasus: Peran WTO dalam Perdagangan Global

ilustrasi WTO (sumber: WTO)
ilustrasi WTO (sumber: WTO)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun