Melalui langkah-langkah ini, suatu negara berusaha untuk melindungi kedaulatan dan integritas wilayahnya serta mempertahankan posisinya di panggung internasional.
Contoh Kasus: Perlombaan Senjata Nuklir Pasca-Perang Dingin
Dalam era pasca-Perang Dingin, perlombaan senjata nuklir antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China merupakan salah satu contoh penerapan Neorealisme.
Neorealis percaya bahwa distribusi kekuatan di antara negara-negara besar menentukan stabilitas internasional. Jika salah satu negara terlalu kuat, negara lain akan merasa terancam dan berusaha memperkuat diri untuk menjaga keseimbangan kekuatan.
Perlombaan nuklir ini tidak hanya soal keamanan, tetapi juga simbol status kekuatan di dunia internasional. Menurut Neorealisme, anarki dalam sistem internasional mendorong negara-negara untuk terus memperkuat kemampuan pertahanan mereka guna memastikan bahwa mereka tidak ditundukkan oleh negara lain.
Inilah sebabnya, meskipun tidak ada ancaman langsung konflik besar, negara-negara tetap berlomba untuk memodernisasi dan memperluas persenjataan mereka sebagai bentuk “deterrence” atau pencegahan terhadap potensi serangan.
Liberalisme: Potensi Kerja Sama dan Peran Institusi Internasional
Berbeda dengan pandangan pesimistis Realisme dan Neorealisme, Liberalisme menawarkan pandangan yang lebih optimis tentang sistem internasional. Teori ini berargumen bahwa negara-negara tidak selalu terlibat dalam persaingan kekuasaan yang zero-sum.
Sebaliknya, negara-negara dapat bekerja sama untuk mencapai kepentingan bersama melalui diplomasi, perdagangan, dan institusi internasional. Liberalis percaya bahwa interdependensi ekonomi, demokrasi, dan lembaga internasional dapat mengurangi konflik dan mempromosikan perdamaian.
Teori ini sering dikaitkan dengan idealisme politik, di mana perdamaian abadi dapat dicapai melalui kerja sama internasional dan penghormatan terhadap hukum internasional. Tokoh seperti Woodrow Wilson mempopulerkan ide bahwa penyebaran demokrasi dan institusi internasional seperti Liga Bangsa-Bangsa akan mencegah konflik besar di masa depan.