Mohon tunggu...
Ferry Hermawan
Ferry Hermawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Moch Ferry Hermawan

mahasiswa sosiologi, UIN WALISONGO SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Hijrah Sebagai New Social Movement Membangun Kontruksi Sosial Pada Kalangan Milenial

11 Juli 2021   12:36 Diperbarui: 11 Juli 2021   12:46 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

B. Metode Dakwah "Pemuda Tersesat" sebagai Gerakan Hijrah yang Modernis

Dakwah merupakan segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan (Aziz, 2004). Kegiatan dakwah tentu harus menentukan cara atau metodenya agar mudah diterima masyarakat dan tidak menimbulkan polemik ditengah masyarakat. Begitu juga dengan "Pemuda Tersesat", mereka menggunakan metode dakwah dengan meminjam istilah Pierre Bourdieu (Filsuf Postmodernis) yang menjelaskan bahwa untuk mengubah suatu arena (objek) maka perlu habitus (sikap) dan kapital (modal) yang sesuai (Priyangga, 2020).

Berangkat dari dua prasyarat Pierre Bordieu, "Pemuda Tersesat" menyasar atau memfokuskan dakwahnya pada kaum muda atau milenial. Pertama terkait habitus (sikap), dakwah yang dibawakan oleh Habib Husein Jafar al- Hadar dan kawan-kawannya dikemas dengan dakwah yang ringan, penuh dengan humor, dan simpatis kepada masa, serta telah mengundang feedback positif. Hal ini ditunjukan dengan belum ada netizen atau kritikan dari media lain terhadap konten dakwah dalam media "Pemuda Tersesat". Dengan membangun habitus ini, maka akan sejalan dengan apa yang dilakukan para Walisongo yang berdakwah sesuai kultur masyarakatnya (Priyangga, 2020).

Kedua, terkait kapital, pengemasan melalui media sosial adalah wahana yang sangat tepat, ini karena semua anak muda sudah terakses dengan Media Sosial. Mulai dari Facebook, Twitter, Youtube, dan lain sebagainya. Apa yang dilakukan oleh Habib Husein Jafar al-Hadar, Tretan Muslim, dan Coki ini merupaka modifikasi dalam konteks dakwah (Priyangga, 2020).

C. Gerakan Hijrah Membangun Kontruksi Sosial pada Kalangan Milenial

Gerakan hijrah menjadi New Social Movement yang saat ini berkembang di kalangan generasi muslim milenial. Tidak dipungkiri dengan kehadiran media sosial menjadi salah satu hal yang menarik minat generasi muslim milenial untuk terjun ke dalam gerakan hijrah. Ditambah lagi dengan munculnya kontent kreator membuat dakwah dalam media sosial sangat di sukai oleh anak muda. Gerakan hijrah dengan kajian keislaman pada media sosial membawa penyebaran sirkulasi informasi mengenai studi agama Islam secara cepat dan luas. 

Penyebaran gerakan hijrah di media sosial menjadikan konstruksi sosial yang berlangsung sangat cepat dan sebarannya merata. Setiap gerakan sosial yang disebarkan dengan memanfaatkan unsur teknologi, salah satunya media sosial dapat dengan mudah mendistribusikan informasi dan memobilisasi gerakan dengan berkecepatan tinggi (Merril, Keightley, & Daphi, 2019) dalam (Zahara, Wildan, & Komariah, 2020).

Pembelajaran mengenai unsur- unsur dalam agama Islam yang menyangkut kehidupan sehari- hari ini tidak hanya dilakukan secara tatap muka dalam sebuah pengajian oleh seorang ustadz, namun juga sudah mulai merambah ke era digital (Zahara, Wildan, & Komariah, 2020). Implementasi dari gerakan hijrah ini mencoba menyebarkan gerakannya melalui platform media sosial mulai dari Youtube, Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya baik berupa video, poster, maupun tulisan.

Dalam kegiatan kajian dakwahnya, "Pemuda Tersesat" melalui akun media sosialnya melakukan kegiatan dakwah dengan menjawab seputar pertanyaan pertanyaan anak muda. Selain itu, "Pemuda Tersesat" melalui Habib Husein Jafar al-Hadar juga menyampaikan tausiyah atau ceramah tentang bagaimana islam menyikapi permasalahan- permasalahan dunia hari ini (modernitas) yang sesuai dengan Al- quran dan Sunah Nabi yang dikemas dan di sampaikan dengan ramah dan penuh humor. Tentunya, video mereka yang diunggah di youtube dibanjiri penonton oleh mereka yang sedang mendalami ilmu agama melalui internet.

Tidak jarang pula, banyak generasi milenial yang tengah mengalami krisis kepercayaan, menjadikan konten Youtube gerakan pemuda hijrah sebagai sarana untuk merefleksikan diri menjadi pribadi yang kembali menerapkan unsur- unsur keislaman dalam kesehariannya (Zahara, Wildan, & Komariah, 2020). Sebagian testimoni dari mereka beranggapan setelah menonton kajian tersebut merasa diri lebih tenang, lebih giat untuk beribadah, merubah perilaku, menolong sesama (dalam kegiatan charity) agar kembali hidup sesuai dengan syariat islam. Media sosial memainkan peranan dalam menyebarkan aspek positif berupa gerakan sosial sebagai bagian dari "aktivisme online" (Merril, Keightley, & Daphi, 2019). Konsep aktivisme online dalam gerakan hijrah menjadikan timbulnya partisipasi untuk turut serta dalam gerakan sosial yang difasilitasi oleh media digital. Penyebaran gerakan hijrah dengan memanfaatkan media sosial ternyata terbukti ampuh dalam mengajak khalayak untuk dapat mengikuti langkah yang sama (Addini, 2019).

Ketertarikan generasi muda terhadap gerakan hijrah dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang tertarik mengikuti akun sosial media komunitas dakwah, seperti pada akun Youtube "Pemuda tersesat". Sudah ratusan ribu orang menonton konten video mereka. Selain itu, pembawa dakwah mereka, Habib Husein Jafar al- Hadar disebut- sebut sebagai pendakwah yang humoris dan selalu membawa pesan yang berkesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun