Mohon tunggu...
Fernanda Rio Prayoga
Fernanda Rio Prayoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember

Seorang insan biasa yang bergejolak akan gaya dorong hal informatif, haus akan kesadaran pribadi dan khalayak umum.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ancaman Laut China Selatan Menjadi Penentu Kedaulatan Indonesia

30 Mei 2024   22:43 Diperbarui: 30 Mei 2024   23:06 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reaksi ini terjadi pada negara yang merasa terancam dari negara dengan kekuatan pertahanan yang besar. Hal ini Berpatokan pada perlombaan yang tiada hentinya. Perlombaan ini disebut sebagai Arms Race atau diartikan sebagai usaha kompetitif dan dinamis secara stagnan yang dilakukan dua atau lebih negara yang menginginkan kapabilitas militer lebih kuat.

Detterence Effect memiliki arti strategi untuk mencegah lawan mengambil tindakan represif terlebih dahulu. Kemampuan untuk menghancurkan negara lain sudah menjadi modal motivasi negara lain untuk menghindari dan bersikap koersif dengan mengantisipasi melalui akomodasi. penggunaan kekuasaan untuk melukai sebagai daya tawar adalah dasar dari teori deterensi, dan deterensi sangat berhasil bila tidak digunakan. 

Daya dukung yang ditawarkan melalui pemenuhan kekuatan militer yang ideal, maka dari itu harus memiliki kriteria tertentu untuk menjaga kedaulatan negara. 

Minimum Essential Force (MEF) merupakan proses pemenuhan modernisasi alat utama sistem pertahanan. MEF ialah kriteria pokok minimum TNI sebagai syarat awal pertahanan negara. 

MEF memiliki unsur sumber daya untuk menghadapi ancaman serta melaksanakan tugas pokok fungsi secara menyeluruh. MEF diadakan untuk memaksimalkan seluruh kemampuan berdasarkan sumber ekonomi negara, maka terjadi keterbatasan anggaran untuk membangun kekuatan ideal bagi militer.

Respons pemerintah terkait keamanan nasional yakni adanya pembentukan Kogabwilhan I. Keamanan maritim wilayah Natuna adalah tanggung jawab Kogabwilhan 1 untuk melindungi dan pondasi defensif dari konflik klaim tiongkok. 

Lokasi strategis Kogabwilhan 1 berada di Tanjung Pinang, penempatan lokasi ini menghadap langsung ke laut dan dilewati ALKI-1. Pembentukan ini menjadi skala prioritas pemerintah dalam menunjukkan kekuatan menjaga kedaulatan teritotial sebagai kepentingan nasional.

Pemerintah Indonesia melakukan berbagai kebijakan untuk terwujudnya kedaulatan wilayah Natuna. Aspek yang diambil bukan hanya dari bidang militer, tetapi juga politik dan ekonomi yang menjadi komponen diplomatis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun