Mohon tunggu...
Feri Puji Harianto
Feri Puji Harianto Mohon Tunggu... Seniman - writer holic

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Harapan untuk Roni

17 Juni 2018   21:39 Diperbarui: 17 Juni 2018   21:49 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dewa..?. Oh... Iya ya ya Dewa. Tahu nomerku dari siapa? Gimana kabarmu?".

"Dari Fajar. Kabarku baik. Kabarmu juga gimana?"

Dewa adalah teman Roni semasa SMK dulu yang sekarang menjadi angkatan darat. Setelah selang beberapa menit dari obrolan mereka Dewa menyampaikan maksud tujuannya menghubungi Roni.

"Begini Ron, besok kamu repot nggak jam tiga sorean?. Kalau longgar tolong anterin aku ke stasiun. Sebelumnya jemput aku dulu di rumah. Sekarang masih penataran di Malang. Jadi selesai itu, langsung balik ke Jogja."

"Iya. Bisa bro. Pulang kerjaku jam dua siang. Masih bisa kok."

***

Sampai pukul 21.00 WIB larut Lisa mengajak pulang ke rumah Roni. Daun matanya sudah sayup-sayup. Sekali dua kali mulutnya sudah menguap.

"Ya udah Pak, Buk ini Lisa kayaknya sudah ngantuk. Kami mau pamit dulu," Kata Roni

"Oh iya nak Roni," ibu mertua

"Sering-sering ke sini Ron. Dan... udah kalau ke sini ndak usah repot bawa apa-apa," sahut Bapak mertua

Roni dan istrinya berdiri, "ini Buk ada rezeki sedikit".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun