Meskipun saat itu kami juga telah mendengar dari beberapa sahabat di jepara, bahwa mereka juga korban penipuan Harry dan Lenny. Tapi entahlah, begitu pintarnya mereka memainkan peran mereka, sehingga semua tertipu.
Â
GERAK UNDERGROUND
Tanpa mereka ketahui, kami terus bergerak underground mengikiti jejak Harry & Lenny.
Setiap gerak-gerik mereka saya terus pantau, hingga akhirnya kami dipertemukan dan dihubungkan dengan korban-korban mereka dari Belanda, Qatar, Malaysia, Checkoslovakia, India, dan banyak juga orang Indonesia. Tidak sedikit juga rekan-rekan pengusaha dari Jepara dan Bali yang telah menjadi korbannya. (modus-modusnya akan saya tulis dalam artikel berikutnya)
Hingga akhirnya pada tanggal 24 Agustus 2015 lalu, Suami saya berhasil menangkap Harry, seperti yang saya tulis pada artikel ini https://ferdiasbookelmann.wordpress.com/2015/08/26/my-hubby-is-my-hero/.
Setelah penangkapan tersebut, Lenny sama sekali tidak bisa dihubungi, bahkan surat panggilan sebagai saksi dari polisi-pun tidak digubris.
Dalam kesaksian awal, Harry terus saja melindungi Lenny, mungkin maksudnya biar dia sendiri yang dihukum agar anak mereka Brian tidak terlantar jika kedua orang tuanya harus mendekam di hotel prodeo.
Sangat manusiawi dan sangat dimengerti, apalagi kasus yang menjerat hari bertubi-tubi dan berlapis-lapis. Satu persatu menunggu giliran untuk diproses. Dari beberapa kasus penipuan dan penggelapan, hingga kasus pemalsuan paspor yang penuntutannya dilakukan oleh Konsulat Belanda di Bali.
Setelah 2 minggu berada pada tahanan Polres Badung, Harry akhirnya mulai mengungkap keterlibatan Lenny baik di depan kami, di depan pengacaranya dan Polisi. (Kamipun memiliki rekaman pengakuan Harry tersebut)
Kalo awalnya dia hanya memberikan pengakuan sepintas lalu, kini dia memberikan pengakuan terbuka tentang keterlibatan Lenny dalam setiap kasus penipuan.