Mohon tunggu...
FENI WULANDARI
FENI WULANDARI Mohon Tunggu... Guru - GURU/TK PKK BINA ANA PRASA BAKTI SIWI

MEMBUAT KREASI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Menggunakan Lambang Bilangan untuk Menghitung Hasil Penjumlahan pada Anak

13 Desember 2022   11:43 Diperbarui: 13 Desember 2022   11:53 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LAPORAN BEST PRACTICE

PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

Tahun 2022

 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN LAMBANG BILANGAN UNTUK MENGHITUNG HASIL PENJUMLAHAN 

PADA ANAK KELOMPOK B

DI TK PKK BINA ANA PRASA BAKTI SIWI

TAHUN AJARAN 2022/2023

BIODATA

Nama

:

FENI WULANDARI

TTL

:

Malang, 26 Mei 1993

No UKG                                    

:

201800227124

Pendidikan Terakhir               

:

S1 PG-PAUD

Sekolah 

:

TK PKK BINA ANA PRASA BAKTI SIWI

Alamat Sekolah                    

:

JL. Gajah Mada RT:06 RW: 02 Ds. Banjarejo

Kecamatan

:

Pakis

Kota/Kabupaten                

:

Malang

Propinsi 

:

Jawa Timur

No Telepon/HP                    

:

082138144623

Email

:

feniwulandari0@gmail.com

 

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr wb

             Alhamdulillahi Robil Alamin, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan karuniaNya sehingga kami berhasil menyelesaiakan Best practice "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN LAMBANG BILANGAN UNTUK MENGHITUNG HASIL PENJUMLAHAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK BINA ANA PRASA BAKTI SIWI TAHUN AJARAN 2021/2022".

         Best Practise ini di susun dengan sebaik-baiknya guna memenuhi persyaratan PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) Kategori 2 Tahun 2022 Universitas Negeri Surabaya, yang tidak terlepas dari beberapa pihak yang yang terkait melengkapi Besat Practise ini.

         Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan serta sehingga penyusunan Best Practice ini bias selesai dari awal sampai akhir.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :

  • Ibu Rini Widayati, S.Pd selaku kepala TK PKK Bina Ana Prasa Bakti Siwi yang telah memberikan ijin menulis Best Practice
  • Dewan Guru TK PKK Bina Ana Prasa Bakti Siwi
  • Rekan kelas A1  PPG Daljab Kategori 2 Universitas Negeri Surabaya
  • Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan , bantuan dan doa  sehingga terselesaikan penyusunan Best Practice

Kami menyadari keterbatasan kemampuan dalam penyusunan Best Practice ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan kesempurnaan Best Practice ini.

Semoga Best Practice ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengalaman kami khususnya dan pembaca umumnya.

Wassalamualaikum wr.wb

BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang Masalah

Usia dini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak yang memerlukan bantuan atau stimulus dari orang dewasa yang ada di lingkungannya. Bantuan tersebut dapat berupa rangsangan pertumbuhan jasmani dan ketrampilan anak. Rangsangan atau stimulus diperlukan untuk merangsang perkembangan otak anak secara maksimal, ketika anak berada pada rentan usia 0-5 tahun merupakan masa golden age dimana pembentukan system saraf secara mendasar sudah terjadi, sehingga di harapkan perkembangan anak dapat tumbuh dengan pesat Kebutuhan stimulus bagi anak usia dini meliputi stimulus 6 aspek perkembangan seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (permendikbud) No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini yang meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, Bahasa, sosial emosional, kognitif dan seni.

Aspek perkembangan kognitif sangatlah penting untuk dikembangkan pada anak usia dini. Perkembangan kognitif tidak lepas dari kehidupan sehari-hari, apalagi dalam hal berhitung. Semua kegiatan sehari-hari pasti menggunakan kegiatan berhitung. Kegiatan berhitung pada anak usia dini harus dikemas secara menarik, sehingga peserta didik akan tertarik dengan kegiatan berhitung. Kegiatan berhitunng bukan lagi kegiatan yang menakutkan. Sebagai pendidik kita harus mampu menciptakan sebuah kegiatan yang menyenangkan, sehingga anak-anak akan belajar secara bermakna tanpa adanya rasa takut dan tertekan.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan teman sejawat terkait kemampuan numerasi pada anak kelompok. Dari 23 anak kelompok B, terdapat 14 anak mengalami kesulitan menggunakan lambang bilangan untuk menghitung hasil penjumlahan. Anak cenderung bisa menghitung tapi kesulitan dalam menyebutkan jumlah akhir dari hasil penjumlahan. Hal ini dikarenakan, media berhitung kurang variatif karena hanya menggunakan LKA, stimulus yang diberikan masih kurang karena kegiatan lebih berpusat pada guru, metode yang digunakan guru belum tepat.

Berdasarkan uraian diatas, diasumsikan bahwa kegiatan pembelajaran yang sering digunakan guru di TK PKK Bina Ana Prasa Bakti Siwi umumnya bersifat konvensional, karena anak sulit memahami materi yang telah disampaikan guru, sehingga tujuan pembelajaran kurang secara optimal. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran perlu adanya perbaikan pada kegiatan pembelajaran yang bersifat menyenangkan bagi anak dengan menggunakan media rangkasbitung (Chicken Box).

Rangkasbitung (Chicken Box) adalah  media pembelajaran yang dikembangkan oleh penulis untuk mengatasi masalah anak dalam menggunakan lambang bilangan untuk berhitung penjumlahan. Media ini disusun semenarik mungkin agar dapat menarik minat anak dalam belajar berhitung penjumlahan. Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, peran guru profesional  dalam pembelajaran sangat penting karena sebagai kunci  keberhasilan belajar peserta didik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Guru harus semakin berkopenten dan professional dalam membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik, efisien, efektif sehingga pemerintah mengembangkan pembelajaran berorientasi pada ketrampilan berpikir tingkat tinggi atau higher Order thingking Skill (HOTS).

Berkaitan dengan program pengembangan literasi dan steam pada anak usia dini, maka pada karya tulis ini akan dibahas mengenai "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN LAMBANG BILANGAN UNTUK MENGHITUNG HASIL PENJUMLAHAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK BINA ANA PRASA BAKTI SIWI TAHUN AJARAN 2022/2023".

Jenis Kegiatan

Kegiatan  yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan pembelajaran tematik kelompok B usia 5-6 tahun.

Pada Tema            : Aku Sayang Binatang

Sub Tema              : Hasil dari binatang

Topik                      : Telur

Manfaat Kegiatan 

Manfaat melaksanakan kegiatan ini adalah :

1. Bagi Guru

a. Menambah wawasan dan teori baru  dan sumbangan keilmuan tentang peningkatan  kemampuan numerasi anak melalui media rangkasbitung (chicken box).

b. Sebagai informasi untuk memperbaiki pembelajaran agar guru dapat berkembang secara professional, kreatif dan inovatif.

c. Memahami proses pembelajaran yang menyenangkan

d. Menambah pemahaman tentang pembelajaran berorientasi  HOTS dan TPACK

2. Bagi peserta didik

a. Mengembangkan kemampuan numerasi anak.

b. Membangkitkan minat dan antusias dalam belajar berhitung penjumlahan

c. Meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran tematik melalui pendekatan saintifik yang berorientasikan pada HOTS dan TPACK.

d. Meningkatkan kemampuan menggunakan lambang bilangan untuk berhitung penjumlahan

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Tujuan yang ingin di capai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :

a. Mengembangkan kemampuan numerasi anak.

b. Membangkitkan minat dan antusias dalam belajar berhitung penjumlahan

c. Meningkatkan kompetensi peserta didik dalam pembelajaran tematik melalui pendekatan saintifik yang berorientasikan pada HOTS dan TPACK.

d. Meningkatkan kemampuan menggunakan lambang bilangan untuk berhitung penjumlahan

Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah peserta didik kelompok B di TK PKK Bina Ana Prasa Bakti Siwi Kecamatan Pakis sebanyak 23 anak.

Bahan / Materi Kegiatan 

Bahan yang digunakan dalam praktek pembelajaran ini adalah materi kelompok B usia 5-6 tahun, dengan Tema : Aku Sayang Binatang, Sub Tema : Hasil dari Binatang, topik: Telur, Bidang pengembangan yang diambil adalah aspek literasi dan steam

Tujuan Pembelajaran Bidang Pengembangan Literasi dan Steam: Mengenal dan menggunakan konsep pra matematika (CP : 3.3)

Tujuan Pembelajaran Bidang Pengembangan Literasi dan Steam: Membilang jumlah benda/objek dan menggunakan angka sebagai symbol jumlah benda/objek (CP:3.3.4)

Metode / Cara melaksanakan kegiatan 

Metode yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran yaitu

1. Demontrasi

2. Tanya Jawab

3. Bercakap-cakap

Alat / Instrumen

Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :

1. Kardus bekas

2. Telur mainan

3. Sterefoam

4. Kertas warna warni

5. LKPD

6. Kartu huruf

7. Pewarna makanan

8. Kuas

9. Lem kayu

10. Plastik segitiga

11. Garam

Instrumen penilaian yang digunakan adalah :

1. Catatan Anekdot 

2. Hasil Karya

3. Ceklis

Waktu dan tempat kegiatan

1. Waktu

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 November 2022, mulai pukul 07.30-10.00

2. Tempat Kegiatan

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas B1 TK PKK Bina Ana Prasa Bakti Siwi Kecamatan Pakis

BAB III

HASIL KEGIATAN

 

Hasil Kegiatan

Hasil kegiatan ini diuraikan sebagai berikut :

1. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada kelompok B dengan jumlah 23 anak dalam kegiatan berhitung penjumlahan dengan menggunakan media rangkasbitung (chicken box) di mulai dari pemutaran video sesuai dengan topik telur, anak-anak terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan karena dengan media audio visual menjadikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

2. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan guru dan anak-anak bercakap-cakap mengenai video telur, kemudian guru mengajak anak untuk mengamati kandang ayam dan bagian-bagian telur, kemudian guru  menerangkan kegiatan pada hari ini, yaitu menghitung penjumlahan dengan media rangkasbitung (chicken box), menyusun huruf menjadi kata telur ayam, menghias gambar telur ayam. Dalam melaksanakan pembelajaran guru menggunakan  metode pendekatan saintifik  sebagai faktualisasi dari pembelajaran berbasis HOTS yaitu dengan melaksanakan proses 5 M yang meliputi mengamati, menalar, menanya, mengumpulkan informasi,  dan mengkomunikasikan agar anak terbiasa untuk belajar berpikir kritis dalam menyikapi segala sesuatu.

3. Pembelajaran bisa berjalan dengan menyenangkan bagi anak, mereka sangat antusias dalam melakukan kegiatan. Berdasarkan hasil evaluasi 100% peserta didik sudah menguasai materi dengan sangat baik.

Masalah yang Dihadapi

1. Kendala yang Terjadi: Bahan belajar anak

Ketidaksesuaian antara rencana dengan pelaksanaan: Untuk kegiatan mewarnai gambar telur ayam menggunakan teknik saltpainting. Tekstur garam yang basah tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan

Kasus / permasalahan yang timbul: Pada saat kegiatan mewarnai gambar, LKPD menjadi basah dan lama keringnya karena menggunakan bahan garam

2. Kendala yang Terjadi: Bahan belajar anak

Ketidaksesuaian antara rencana dengan pelaksanaan: Untuk kegiatan membuat telur goreng. Hasil telur goreng tidak sesuai dengan rencana pelaksanaan

Kasus / permasalahan yang timbul: Pada saat kegiatan membuat telur goreng, teflon yang digunakan lengket sehingga hasil telur gorengnya kurang bagus

3. Kendala yang Terjadi:Kurikulum

Ketidaksesuaian antara rencana dengan pelaksanaan:Kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum merdeka tidak sesuai dengan rencana.

Kasus / permasalahan yang timbul: Pada saat kegiatan, penulis ingin menerapkan kurikulum merdeka, namun pada saat pengaplikasian kurikulum masih belum sesuai dengan kurikulum merdeka

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar, tidak ada kendala yang berarti, kendala kecil dapat di selesaikan dan diatasi dengan baik. Anak dapat menikmati setiap kegiatan pembelajaran dan menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak,  sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai secara efektif dan efisien.

Cara Mengatasi Masalah

Untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran tersebut maka alternative solusi yang bisa dilaksanakan adalah :

1. Pada saat kegiatan mewarnai gambar telur

Faktor Penyebab

Anak belum terbiasa untuk mewarnai dengan teknik saltpainting yang menggunakan garam

Alternatif Solusi  / Tindalkan

Menjemur hasil karya anak

2. Pada saat kegiatan menggoreng telur

Faktor Penyebab

Teflon belum pernah digunakan sehingga lengket 

Alternatif Solusi  / Tindalkan

Menggunakan minyak yang agak banyak

3. Penerapan kurikulum yang belum merdeka belajar

Faktor Penyebab

Guru kurang memahami kurikulum merdeka

Alternatif Solusi  / Tindalkan

Menjalankan rencana sesuai dengan kemampuan guru

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan 

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan tersebut adalah :

Media rangkasbitung (Chicken Box) layak dijadikan praktik pembelajaran karena dapat meningkatkan kemampuan menggunakan lambang bilangan untuk berhitung penjumlahan.

Dengan penyusunan modul ajar secara sistematis dan cermat, pembelajaran saintifik yang mengintegrasikan TPACK dan HOTS.

Rekomendasi

Guru seharusnya melakukan inovasi dalam pembelajaran , agar dapat menarik atensi peserta didik, sehingga pembelajaran  lebih bermakna dan penguasaan materi lebih mendalam serta tercapainya tujuan pembelajaran.  

DAFTAR PUSTAKA

 

Permendikbud nomor 137 dan 146 tahun 2014 tentang kurikulum PAUD

Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Peningkatan Pemahaman Berhitung dan Kardinalitas melalui Penggunaan Media Rangkasbitung Eka Nurmala Annisa Rachman, Yetti Supriyati, Yuliani Nurani Volume 4 Issue 2 (2020) DOI: 10.31004/obsesi.v4i2.441

Jurnal Sentra: Kajian Teori Dan Praktik Kependiddikan. Penerapan Metode Montessori Dalam Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini Secara Daring Di Paud Plus Az-Zalfa Pacitan

Ariska Yuliana Putri Volume 1, Nomor 1, Desember 2021 DOI: https://doi.org/10.1212/js.v1i1.11

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun