Orientasinya berbeda, bahkan jauh sebelum ibu itu mengandung sekalipun bahkan sejak menikah. Dimana ditekankan pula bahwa pernikahan dini menjadi masalah pelik sehingga menciptakan stunting selama ini.Â
Pengalaman yang mungkin didapati oleh Ganjar Pranowo waktu Gubernur Jawa Tengah dimana memang Provinsi yang ia pimpin menyumbang besar terhadap Angka Stunting yang tinggi, dan setelah dianalisa bahwa masalah mencegah stunting memang bukan sekedar nutrisi, melainkan kepastian dalam menciptakan keluarga yang kelak menjadi ekosistem sehat.
Ekosistem Sehat lahir dari sebuah Budaya yang Sehat. Dimana membangun budaya yang kelak juga tidak lantas mengganggu taraf hidup dan tumbuh kembang di masa datang.Â
Mungkin, beliau juga merefleksikan bahwa banyak orang-orang usia tua dan lanjut yang justru mengalami kekerdilan tadi karena orang tua mereka dahulu rerata mengalami nikah dini (bukan muda lagi).Â
Nikah hanya sekedar nikah tidak lantas diperiksa dahulu soal kesehatan dan kesiapan dalam proses reproduksi, imbasnya lahir anak-anak yang mengalami gagal tumbuh.Â
Serta, ujungnya berkorelasi penuh pada penciptaan nutrisi lokal yang dapat diakses oleh setiap masyarakatnya. To the point, bahwa berdasar pengalaman itu Ganjar menekankan bahwa pernikahan dini harus dicegah.Â
Program seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) menjadi contoh bahwa Stunting itu harus dicegah dengan menekan pernikahan dini.
Rerata masyarakat pedesaan menikah di usia dibawah 19 tahun yang mana kematangan reproduksi dan nutrisi tubuh mereka belum kuat disamping jika telah menikah perlunya pendampingan nutrisi saat kehamilan melalui makanan tambahan dan USG 4G di Puskesmas Gratis.
Tentunya itu juga mengurangi angka kematian ibu dan bayi sampai pada konsepsi dapur sehat yaitu menjamin nutrisi mereka melalui kearifan lokal pangan mereka yang cukup.Â
Untuk remaja putri diberikan tablet penambah darah maupun nutrisi lainnya agar mereka juga bebas dari kerentanan terhadap anemia. BKKBN juga jelas mengatakan bahwa ini sudah menjadi budaya dan perlu pendekatan yang lebih dini lagi karena stunting itu harusnya dicegah sementara jika memberikan makan siang gratis ketika anak usia sekolah.
Justru mengobati yang mana jika diobati belum tentu sembuh 100 persen. Sebaliknya, jika sudah dicegah maka sel-sel penyakitnya sudah bisa dipotong.