Mohon tunggu...
Felicia Ivana
Felicia Ivana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM: 46124010014 // S1 Psikologi // Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   09:32 Diperbarui: 21 November 2024   09:32 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2.2. Analisis Sosial Korupsi dengan Pendekatan Kebatinan

  1. Tekanan Sosial dan Keinginan untuk Diakui
    Pelaku korupsi sering kali terjebak dalam lingkaran tekanan sosial untuk memenuhi gaya hidup tertentu. Kebatinan menawarkan solusi melalui introspeksi, sehingga individu tidak lagi mencari validasi eksternal untuk merasa berharga.

  2. Ambisi Kekuasaan
    Nafsu akan kekuasaan, menurut kebatinan, adalah salah satu penyebab utama korupsi. Ajaran Ki Ageng mengingatkan bahwa kekuasaan hanya menjadi alat penderitaan jika tidak didasarkan pada nilai kebijaksanaan.

Bab 3: Transformasi Memimpin Diri Sendiri

3.1. Konsep Memimpin Diri Sendiri

Memimpin diri sendiri berarti memiliki kemampuan untuk mengarahkan pikiran, emosi, dan tindakan ke arah yang sesuai dengan nilai-nilai moral. Ajaran kebatinan menekankan bahwa kepemimpinan sejati dimulai dari dalam diri, bukan dari otoritas eksternal.

3.2. Pilar-Pilar Transformasi Diri dalam Kebatinan

  1. Kesadaran Diri
    Kesadaran diri memungkinkan individu memahami motivasi di balik tindakan mereka. Ini adalah langkah pertama dalam mengatasi perilaku koruptif.

  2. Pengendalian Diri
    Kemampuan mengendalikan emosi dan nafsu merupakan inti dari ajaran kebatinan. Ini melibatkan disiplin untuk tetap setia pada nilai-nilai etika meskipun menghadapi godaan.

  3. Integritas dan Keberanian Moral
    Dalam kebatinan, keberanian untuk bertindak sesuai hati nurani adalah bagian penting dari memimpin diri.

  4. Harmoni dengan Lingkungan Sosial
    Ajaran ini mendorong individu untuk berkontribusi pada kesejahteraan kolektif, yang menjadi antitesis dari tindakan koruptif yang bersifat egois.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun