Aku membuka handphoneku yang sudah kehabisan baterai dan jam di tanganku menunjukan pukul 9 malam, gila! Dalam hatiku, bagaimana mungkin aku tertidur hingga jam 9 malam tanpa ada yang tahu.
Aku kembali berteriak, menggedor pintu sekuat mungkin, memanggil sebuah nama yang biasanya kerap aku panggil ketika  ingin membuang sampah.
"Pak Yoni...bukakan pintunya!"
Pak Yoni yang merupakan penjaga sekolah tidak terlihat, aku sendirian!
Aku mencoba mencongkel jendela kelas, menggunakan penggaris besiku, berusaha mematahkan pengaitnya agar aku bisa keluar secepatnya, butuh tenaga ekstra tapi aku tidak sekuat itu, aku mendorongnya, usaha terakhir adalah memecahkan kacanya jika memang diharuskan.
Gerak kaki berjalan pelan terdengar dari ruang sebelah, aku sumringah, itu pasti Pak Yoni..
Aku kembali berteriak!
"Pak Yoni, tolong pak, saya terkunci di sini!"
Pak Yoni tidak merespon, namun suara langkah kaki pelan itu semakin dekat, semakin dekat dan menghilang.
Aku membuka mataku lebar, mencari sumber suara itu, suara yang menghilang begitu saja, aku membuka telingaku...desiran nafas memanggil diriku.
"Ngapain di sini dek?"suara itu berat, pelan dan menusuk jantungku.