Mohon tunggu...
Febbfbrynt
Febbfbrynt Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dengan membaca kita masuk ke dunia baru, dengan menulis kita menciptakannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Bapak, Eca Pulang

20 September 2023   06:19 Diperbarui: 24 September 2023   08:41 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

~*~

"Eca! Ada apa sama kamu?! Kenapa baju kamu kotor?!"

Eca menegang mendengar suara itu. Dia berbalik dan mendapati wali kelasnya menghampiri dengan cemas.

Eca memaksakan senyum kaku sembari menyembunyikan rasa panik di matanya. "Eca gak sengaja jatuh di lapangan tadi hehe ..."

Ririn menatap tajam pipinya yang memar. Berkata serius saat mendapati mata Eca yang gemetar. "Jangan bohong sama ibu, Eca."

Ririn membawa Eca ke ruangannya dan membantu membersihkannya. Saat itulah Ririn menyadari banyak sekali luka memar ungu di tubuh muridnya itu yang dengan keras coba Eca tutupi, ia sangat terkejut.

" ... Eca?" Ririn sangat syok dan sempat menyangka bahwa yang melakukan semua itu adalah ayahnya sendiri. Tapi ia salah.

Eca menangis berlinang air mata karena tak bisa menutupi semua luka itu dari gurunya. Ia memegang tangan Ririn dengan memohon. "Bu ... Eca minta tolong untuk enggak kasih tau Bapak ... Eca gak mau bapak khawatir ... Eca gak mau bikin bapak repot lagi ...."

Melihatnya menangis begitu lepas dan memohon, Ririn langsung memeluk dan menenangkannya dengan hati masih terkejut. "Iya, Eca. Ibu gak akan kasih tau Bapak kamu."

Setelah melihat Eca tenang, Ririn menenangkan hatinya yang berdegup kencang. Ia bertanya hati-hati. "Eca? Apa temen-temen kamu yang ngelakuin ini?"

Eca terdiam dengan wajah pucat. Lalu gadis itu menggeleng tanpa berkata apa-apa. Bibir mungilnya yang memutih terkatup rapat, seolah sekuat mungkin mengunci agar tidak bersuara sepatah kata pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun