Seminggu setelah ujian kelas XII, aku langsung berniat untuk bekerja karena tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Tujuan tempat kerjaku adalah sebuah pabrik pakaian yang cukup besar (garmen).
Sebelum Ramadhan tiba, aku bertekad untuk mendapatkan pekerjaan itu. Lamaran pertama, aku gagal karena tidak ada lowongan. Lamaran kedua, gagal lagi karena salah satu persyaratan tidak aku penuhi, dan lamaran ketiga, akhirnya aku berhasil!
Hatiku dipenuhi sukacita dan kegembiraan yang tak tertahan. Tak diduga, setelah lamaran itu diterima, aku langsung dipekerjakan. Tentu saja aku tidak keberatan, malah aku merasa antusias. HRD memanggil seorang ADM, lalu aku dan temanku yang diterima juga, di bawa oleh ADM itu ke dalam pabrik besar. Aku melihat-lihat ke dalamnya dengan rasa ingin tahu.
Sebelum masuk, dua orang satpam wanita memeriksa kami terlebih dahulu. Ia berkata. "Jangan memakai pakaian double, kerudung harus di ikat ke leher, jangan memakai jarum, jangan membawa makanan dan minuman ke dalam dan bla ... bla ... bla ...."
Terlalu banyak aturan menurutku, dan itu sangat merepotkan, tetapi kami dengan patuh mengangguk.
Saat kami masuk ke dalam, aku terkagum-kagum dengan berbagai mesin dan keluasan ruangan di dalamnya. Aku ditempatkan dan dipekerjakan di tempat yang cukup ringan, walaupun harus berdiri berjam-jam.
Aku tidak mengira bekerja begitu melelahkan. Bukan hanya fisik, tapi mental harus kuat. Karena bekerja di sana cukup keras. Jika kita tidak patuh atau bekerja lambat, maka harus menanggung omelan yang keras.
Hari pertama, kedua, dan ketiga kerja, cukup membuat tubuhku sangat lelah, pegal dan kesakitan. Ditambah berpuasa. Huh, itu lebih melelahkan dari yang diduga. Pencapaianku berhasil, aku bisa mendapatkan pekerjaan pada awal Ramadhan.
***
Pada gajian pertama, aku sangat mengharapkannya. Siapa yang tidak senang Gajian? Begitu pula aku sendiri. Aku pikir, kelelahan ku dua Minggu ini akan terbayar.