Mohon tunggu...
Fazil Abdullah
Fazil Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah bila itu cahayamu. (Instagram/fazil.abdullah

Cerpen Perempuan yang Meminta Rokokmu dan Mogok di Hutan mendapat penghargaan dari Kompasiana (2017 dan 2018). _____________________________________________ linktr.ee/fazilabdullah 👈 merupakan pintu masuk menuju dunia karya saya. silakan masuk dan jelajahi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Belang yang Dikenang

22 Agustus 2024   21:53 Diperbarui: 23 Agustus 2024   17:39 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri/bing image creator) 

"Benarkah?" tanya Rusa, ragu-ragu. "Tapi dia terlihat baik hati."

"Jangan tertipu oleh yang tampak. Lihat lebih dalam dan tersembunyi. Lihat hawa dan baranya," desis Harimau Tua. "Ia hanya berpura-pura. Percayalah padaku, aku tahu apa yang terjadi jika ia berkuasa."

***

Harimau Muda merasakan perubahan sikap hewan-hewan lain terhadapnya. Mereka mulai menghindarinya, bicara sinis tanpa menghargai. Ia merasa disepelekan.

"Mengapa hewan-hewan bersikap beda padaku?" keluhnya pada Kancil suatu malam berbulan, suaranya penuh keputusasaan. "Apa salahku?"

"Harimau Tua takut," jawab Kancil bijak. "Ia takut kehilangan kekuasaannya. Ia takut kau akan melengserkannya sebelum waktunya."

"Tapi aku tak pernah berniat merebut tahtanya dengan paksa," bela Harimau Muda. "Aku hanya menunggu waktuku."

"Aku tahu," kata Kancil. "Tapi Harimau Tua tidak melihat itu. Ia dibutakan oleh rasa takut dan zona nyaman memegang kekuasaan."

Harimau Muda tercenung. "Semoga hasutan yang termakan mereka tidak membakar kewarasan mereka dan melahapku hidup-hidup," lirihnya.

"Ya, semoga hanya virus-virus kecil yang hilang ditiup angin waktu. Tidak sampai menghilangkan akal sehat dan tujuan bersama kita. Sudah kulihat, begitu banyak binatang bertindak dan berpikir karena prasangka dan responsif serta tidak kritis. Mudah kemakan omongan kiri-kanan. Jadilah mereka binatang-binatang tidak naik kelas, tidak maju-maju. Hanya beresi masalah selingkar. Sibuk melihat salah dan kurang binatang lain, lalu lupa atau menutupi salah dan kekurangan diri tanpa pernah sadar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri sendiri. Hilang tujuan dan misi. Menjadi binatang berpikir bersumbu pendek," tutur Kancil.

Harimau Muda tetapkan tekad. Ia harus kuat, bersabar hingga waktu kekuasaannya tiba, dan juga sabar menghadapi mereka yang memperlakukannya dengan sinis. Ia terus usahakan membersihkan reputasinya. Ia akan terus buktikan kemampuannya, dan akan terus bersikap baik pada mereka dan Harimau Tua.
 
Lalu waktu terus melaju apapun laku yang merupa. Harimau Tua semakin lemah, Harimau Muda semakin matang berperilaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun