Naluri dokternya segera mengambil alih. Dr. Indra bertindak cepat, memeriksa jalan napas Maya, memastikan tidak ada sumbatan. Ia memiringkan kepala Maya ke samping untuk mencegah lidah jatuh ke belakang yang menghalangi pernapasan.
Dengan cekatan, Dr. Indra membaca label botol obat yang diminum Maya. Â Setelah mengidentifikasi itu adalah obat tidur, ia segera menyuruh Bu Wulan yang sedari tadi berdiri terpaku, untuk mengambil arang aktif di lemari obat.
"Siap, Dokter!" Bu Wulan sadar dan segera sigap.
"Maya, jangan pergi. Ayo, bertahanlah," bisiknya sambil mencampurkan arang aktif dengan air. Ia dengan hati-hati menuangkan campuran itu ke dalam mulut Maya, berharap arang aktif dapat menyerap sebagian obat sebelum diserap tubuh.
Dr. Indra memastikan pernapasan Maya tetap stabil. Ia terus memberikan semangat pada Maya, berharap bertahan hingga tandu itu tiba dan membawa Maya ke UGD. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H