Mohon tunggu...
Fazil Abdullah
Fazil Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulislah bila itu cahayamu. (Instagram/fazil.abdullah

Cerpen Perempuan yang Meminta Rokokmu dan Mogok di Hutan mendapat penghargaan dari Kompasiana (2017 dan 2018). _____________________________________________ linktr.ee/fazilabdullah 👈 merupakan pintu masuk menuju dunia karya saya. silakan masuk dan jelajahi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Seorang dari Masa Lalu yang Jauh, Melipat Waktu, dan Menjenguk Masa Kini

18 April 2017   18:46 Diperbarui: 19 April 2017   22:08 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Kompasiana (kfk.kompas.com/senimanfoto)

Ia terus menangis. Apa yang terjadi pada masa depan adalah takdir yang tak bisa terelakkan lagi. Tak ada lagi keinginan menuju Ruang Kenikmatan. Ia beriktikad di bumi saja, menjaga manusia lewat air matanya (yang kelak manusia menyebutnya mata air bumi).

Dalam tangis, ia berharap dan selalu dalam doa; manusia masa depan selalu mengunakan air matanya sebagai langkah awal membersihkan dan menyucikan diri, untuk menuju, mengenali, menguasai, lalu menggunakan kemampuan dan kekuatannya tanpa perlu benda-benda. Dengan air matanya pula, ia berharap ada manusia yang kelak mampu berkomunikasi kembali dengannya. Akan dikisahkan masa lalu yang jauh, yang belum pernah dinderai oleh manusia kini.

Ia masih di bumi, menyatu dalam bumi. Ia menangguhkan keinginan menuju Ruang Kenikmatan sampai janji petaka kehancuran itu tiba. Saat detik-detik janji petaka kehancuran hendak digelar, saat ia merasa telah dipanggil, saat itu pulalah ia segera melesat menuju Ruang Kenikmatan. Bersamaan kepergiannya kelak, mendadak bumi kehilangan mata air dan pergelaran petaka kehancuran bumi pun dimulai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun